Surachman bin Karsun Hasan, salah satu anggota jemaah haji asal DKI Jakarta, menjadi korban jatuhnya crane di Mekkah, Arab Saudi, pada Jumat (11/9/2015) lalu.
Namun, anak tunggal Surachman, Pila (6), tidak mengetahui jika ayahnya menjadi korban. Hal tersebut disampaikan kedua mertua Surachman, Ahen dan Tuti.
"Waktu (crane) roboh dia tahu, 'oh itu roboh ya Nek'. (Tetapi) kalau di sana mamanya telepon, bilangnya enak-enak saja," ujar Ahen di kediamannya di RT 08 RW 06 Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (17/9/2015).
Menurut Tuti, istri Ahen, ia dan cucunya itu melihat jatuhnya crane di televisi-televisi yang menayangkan peristiwa tersebut. Saat cucunya bertanya, Tuti mengelak jika kedua orangtuanya ada di sana saat kejadian.
Baca juga: Seperti Kisah Sinetron, Setelah 24 Tahun Menabung Tukang Bubur Ini Akhirnya Naik Haji
"Dia lihat di TV kejadian itu, dia tanya 'mama di situ?', 'enggak itu di Mekkah, mama di Madinah', begitu saja saya bilang," kata Tuti. ()
Menurut Tuti, Pila beberapa kali menelepon orangtuanya di Mekkah. Ia pun terkadang menangis di telepon, namun hal itu hanya karena rasa rindunya, bukan karena dia tahu musibah yang menimpa ayahnya.
"Waktu itu menelepon dia, 'mama bagaimana kabarnya sehat?', 'sehat, Ade gimana?' kata mamanya. Dia menelepon enggak tahu, enggak dikasih tahu, takut kepikiran," ucap Tuti.
Jika bukan anaknya yang menelepon, Ahen melarang Ani Sumarni, istri Surachman, menghubungi anaknya langsung. Hal tersebut dilakukan Ahen demi kebaikan cucunya itu.
"Saya bilang 'kalau ada apa-apa kamu telepon sama saya, jangan sama siapa-siapa, apalagi sama anak kamu'," kata Ahen.
Seperti diketahui, Surachman dikabarkan mengalami subdural haemorrhage dalam peristiwa jatuhnya crane tersebut.
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz dan menjalani operasi di sana. Namun, kini kondisinya mulai membaik dan telah dipindahkan ke rumah sakit yang dekat dengan hotel jemaah haji, tempat keluarganya yang juga berangkat haji menginap.
Nursita Sari Kompas.com
KOMENTAR