“Saya dengar dari salah satu sepupu bahwa saya akan pergi dan mungkin menikah, tapi orangtua saya tidak pernah mengatakan apa-apa langsung ke saya. Saya berusaha tidak percaya. Dan meyakinkan diri bahwa perjalanan ini hanya untuk hiburan.”
Baca: Mengenali Pria yang Dicurigai Mampu Membunuh Pasangannya
Perjalanan tahun 1996 itu membuatnya gembira, karena ia sangat menyukai liburan. Tapi setibanya ia di lokasi tujuan, ia mulai panic karena isu pernikahan itu sepertinya bukan rumor belaka.
"Di sana, semua orang sedang sibuk mengatur pernikahan. Saya tidak pernah bertemu orang-orang ini. Oh Tuhan!" katanya.
Meski ia tak menginginkannya, tapi Sajida diberitahu bahwa jika ia tak melakukannya, maka ia akan membuat semua keluarga malu. “Saya juga dijanjikan tetap bisa melanjutkan studi saya bila saya melakukan apa kata mereka.”
"Saya tidak diberi pilihan atas gaun pengantin, sepatu, perhiasan, bahkan suami. Semuanya dipilihkan untuk saya, "katanya.
Sajida pun mengingat-ingat hari di mana ia menikah. Ketika itu, ia pertama kali bertemu suaminya yang ternyata kemudian menghancurkan hidupnya. Sajida menangis sepanjang hari pernikahannya, sementara sang suami tetap terlihat tak berekspresi.
Sajida mengaku tak tahu apa-apa mengenai hubungan seksual. Tapi di malam pertamanya, sang suami mengajaknya berhubungan dan meninggalkannya sendiri setelah semua selesai. “Dia tidak bilang akan pergi ke mana. Saya ditinggalkan sendirian, menangis, dan ketakutan. Saya terus bertanya-tanya apa yang terjadi.”
Tiga bulan pernikahan, ia merasa terus-menerus dipaksa berhubungan seks. Sajida kemudian pulang ke rumahnya dan sang suami mengikutinya tiga bulan kemudian. Namun, penyiksaan yang dilakukan semakin menjadi-jadi.
“Saya diseret lebih dalam ke siklus kekerasan yang brutal. Dia memperkosa saya. Ada banyak penyiksaan mental, ada banyak kekerasan fisik.
Setelah terdiam, ia melanjutkan cerita mengenai kekerasan yang menimpanya. “Saya disodori pisau. Lalu ia memegang kawat kabel, dan memikuli saya. Saya memiliki bekas luka di seluruh kaki saya…”
"Dia memberikan gas dari kompor ke arah saya, dan mencoba meracuni saya.”
KOMENTAR