CEO Amai Wellness, Joseph J. Pinzone, MD, memaparkan soal manfaat seks untuk kesehatan tubuh. Seks membakar 5 kalori per menit, 4 kali lebih banyak dibandingkan aktivitas lain seperti menonton televisi, misalnya. Seks yang sehat mendorong kerja organ tubuh seperti jantung dan otot lainnya. Tapi, sama halnya dengan olahraga, seks yang sehat juga membutuhkan konsistensi sehingga manfaatnya bisa maksimal.
Seks yang sehat juga membantu keseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Ketidakseimbangan salah satu hormon tersebut akan memicu masalah kesehatan seperti osteoporosis atau penyakit jantung. Manfaat positif berhubunagn seks akan meningkatkan kadar hormon estrogen. Pasalnya, hormon ini membantu meredakan rasa sakit akibat sindrom pramenstruasi (PMS).
Sementara itu, studi dari Wilkes University, Pennsylvania, AS, menemukan bahwa orang-orang yang melakukan seks yang sehat satu hingga 2 kali seminggu ternyata memiliki kadar antibodi IgA lebih tinggi sebanyak 30%. Namun, para peneliti juga menekankan bahwa yang penting bukan hanya kuantitas, melainkan juga kualitas seks yang bisa memberi dampak positif bagi kesehatan. Orang-orang yang rutin melakukan hubungan seks terbukti memiliki sistem perlindungan tubuh yang lebih baik. Itulah manfaat seks untuk kesehatan tubuh.
Penelitian yang dilakukan Institute for Advanced Study of Human Sexuality, San Fransisco, AS pun menemukan hubungan kuat antara seks yang teratur dengan meningkatnya stamina tubuh. Mereka yang aktif secara seksual terbukti lebih giat bekerja, ramah, bersahabat, dan tak mudah marah. Tentu, Anda tetap harus melakukan hal-hal lain untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh tadi, seperti makan bergizi seimbang, tetap aktif beraktivitas, cukup tidur, dan menghindari stres.
Aspek Emosional
Lantas, bagaimana kehidupan seks masyarakat Indonesia? Hasil penelitian “Sexual Wellbeing Global Survey” tahun 2011 menunjukkan bahwa kehidupan seks pria dan perempuan Indonesia cukup baik. Buktinya, 87% perempuan dan 90% pria Indonesia menikmati hubungan intim yang sehat.
Sembilan dari 10 atau 95% perempuan Indonesia setuju bahwa seks mendekatkan secara emosional dengan pasangannya. Mereka merasa dicintai saat berhubungan intim. Angka lain menunjukkan bahwa 8 dari 10 perempuan (77%) dan 7 dari 10 pria (69%) mengakui bahwa aspek emosional dari hubungan seks, seperti perasaan dicintai, dihormati dan saling mengenal lebih mendalam merupakan faktor yang penting.
Toh, masih banyak pasangan suami istri yang menikah dengan persepsi bahwa seks adalah yang paling penting, sehingga orientasi suami-istri tersebut hanya melulu ke soal seks. Jadi, yang ditonjolkan lebih ke teknik, posisi, frekuensi, dan sebagainya. Ini akan mengakibatkan seks menjadi beban.
Senyatanya, seks adalah salah satu aspek dari banyak aspek yang membangun keharmonisan rumah tangga. Yang lebih penting adalah kebersamaan, paduan dari kasih sayang, rasa hormat, mau berkorban dan tidak menang sendiri. Kehidupan seks yang sehat haruslah didasarkan pada hal-hal tersebut.
Perlunya Komunikasi
Seks yang sehat mencakup fungsi prokreatif (menghasilkan keturunan) dan rekreatif (kesenangan). Pasangan yang menginginkan seks sehat harus bisa memenuhi kedua fungsi tersebut. Seks yang sehat juga sebaiknya dilakukan dengan penuh rasa cinta dan kelembutan. Emosi masing-masing pasangan harus terlibat hingga menuju puncak.
Yang tak kalah penting, bila muncul masalah dalam relasi suami-istri termasuk dalam hubungan seks, segeralah komunikasikan berdua. Komunikasi seksual ini sering terhambat, biasanya karena faktor psikologis atau karena sistem nilai (budaya), sehingga tak bebas dibicarakan. Kemauan dan kesediaan masing-masing pihak untuk saling berbicara menunjukkan bahwa Anda berdua memerhatikan kehidupan seksual pasangan.
Hasto Prianggoro/TabloidNOVA
Dari berbagai sumber
KOMENTAR