Kapan Sebaiknya Cek Kesehatan Gigi?

Bagi kebanyakan orang akan timbul rasa takut bila harus pergi ke dokter gigi. Akibatnya, orang baru datang ke dokter gigi pada saat gigi terasa sakit.

Oleh karena itu, sering terjadi pada gigi yang sakit tersebut terpaksa dilakukan pencabutan gigi karena kondisi giginya sudah parah.

Kunjungan untuk memeriksakan gigi secara rutin dianjurkan. Pada prinsipnya, setiap dokter gigi selalu akan berusaha menyelamatkan gigi secara utuh.

“Sebenarnya hal yang paling utama bukanlah karena rasa sakit tapi lebih disebabkan karena rasa takut pada saat datang ke dokter gigi.

Terutama untuk anak-anak dibutuhkan treatment tertentu dengan cara memperkenalkan lingkungan praktik dokter gigi mulai dari dokter gigi, perawat, dan alat-alat kedokteran,” kata drg.

Hara P. Hutabarat dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengenai saran waktu cek kesehatan gigi.

Baca: 5 Masalah Gigi dan Mulut yang Kerap Dialami Ibu Hamil

Dengan demikian mereka sudah merasakan suasana nyaman di dalam ruang praktik dokter gigi dan dapat mengurangi rasa takut mereka. “Awal sakit gigi boleh saja minum obat penghilang rasa sakit.”

Namun, lanjut Hara,” karena itu hanya dapat menghilangkan rasa sakit sementara sebaiknya setiap pasien yang bermasalah dengan giginya harus diperiksakan ke dokter gigi. Selain itu, terutama juga untuk mengetahui penyebab dari sakit gigi juga.”  Makanya, sangat disarankan cek kesehatan gigi secara rutin.

Tindakan Perawatan

Pada prinsipnya dokter gigi akan berusaha mempertahankan gigi pasien seutuhnya. “Apakah melalui perawatan gigi, misalnya, dengan penambalan sehingga gigi tersebut tidak perlu dicabut.”

Baca: Orang Indonesia Belum Rutin Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Sebelum dilakukan tindakan perawatan diperlukan pemeriksaan lanjutan kesehatan gigi, misalnya dengan melakukan rontgen gigi. “Dari hasil pemeriksaan tersebut, dapat diketahui apakah kerusakannya hanya berupa lubang gigi atau ada kerusakan lebih lanjut misalnya kerusakan pada akar gigi.”

Tentu saja tak semua gigi berlubang harus dilakukan pencabutan gigi. “Pada umumnya cukup dilakukan dengan cara penambalan gigi.”

Baca: Inilah 8 Cara Menyikat Gigi yang Benar Agar Terhindar dari Gigi Berlubang

Kapan Dicabut?

Lalu, kapan saatnya gigi dicabut? “Semua tergantung dari kondisi kerusakan gigi. “Gigi yang harus dicabut jika kerusakan sudah terlampau luas. Gigi tersebut sudah tidak dapat lagi dilakukan, misalnya perawatan saraf gigi. Selain itu, untuk gigi-gigi yang mengalami fraktur jarang dapat dipertahankan.”

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mencabut gigi. “Kondisi pasien harus diperhatikan sebelum dokter melakukan pencabutan gigi.”

Karena itu, sambung Hara, ”Anamnesa menjadi sangat penting. Misalnya, dokter harus menanyakan apakah pasien mempunyai riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau jantung.”

Baca: Berani Coba, Mempercantik Gigi dengan Veneer?

Dengan demikian dokter gigi harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani pasien untuk mengetahui apakah ada risiko tertentu pada saat dilakukan tindakan pencabutan gigi.

Operasi Gigi

Ada kalanya gigi tidak dapat dicabut secara normal. “Untuk itu harus dilakukan tindakan operasi gigi. Gigi yang harus dicabut dengan cara operasi tergantung dari lokasi gigi dalam rahang atau bentuk anatomi akar gigi.”

Contoh yang paling sering dokter temukan adalah gigi bungsu yang impacted (gigi yang sulit tumbuh secara normal). “Gigi-gigi tersebut biasanya posisinya miring di dalam rahang gigi (melintang). Untuk kondisi yang berat sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut.”

Baca: Pahami Prosedur Ini Sebelum Perawatan Memutihkan Gigi

Tips Merawat Gigi:

1. Berkumur-kumur setelah mengonsumsi makanan manis. Sisa makanan meninggalkan bakteri di mulut yang kemudian mengeluarkan zat asam. Saat tidak berkumur-kumur akan meninggalkan bau mulut.
2. Hindari mengemil terus menerus karena dapat menyebabkan plak dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
3. Jika Anda kurang mengunyah, saat mengonsumsi makanan yang keras akan membuat celah di gigi geraham Anda.
4. Sikat gigi Anda setidaknya dua kali sehari, selama dua menit setiap kali menggosok. Pastikan sikat di semua sisi gigi Anda. Sikat sebelum pergi tidur, sikat setelah makan siang tanpa pasta gigi. Menggunakan banyak pasta gigi dapat mengubah warna gigi karena kandungan fluoride. Menyikat siang hari akan mengurangi kerusakan gigi.
5. Gunakan sikat bulu kering yang lembut untuk dua menit pertama pembersihan dan berkumur dengan air. Ganti sikat gigi tersebut setiap 3 bulan sekali.
6. Selain gigi, sikat juga lidah Anda karena penting untuk kebersihan mulut agar napas tidak bau dan menghilangkan plak. Bisa juga gunakan sikat gigi untuk membersihkan lidah Anda jika tak memiliki sikat khusus untuk lidah.
7. Tak ada salahnya menggunakan obat kumur-kumur setelah menyikat gigi agar mulut dan gigi bersih secara menyeluruh. Namun, baca dengan teliti bagaimana cara menggunakannya.
8. Datangi dokter gigi Anda 6 bulan sekali meski tidak ada masalah pada gigi Anda.

Noverita K. Waldan/TabloidNova

PROMOTED CONTENT