Sabang merupakan sebuah kota kecil di Pulau Weh, di ujung paling barat Nusantara. Pulau Weh atau lebih dikenal dengan nama Sabang terletak di barat laut Pulau Sumatra. Pulau ini dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat. Pulau seluas sekitar 156,3 km² ini terdiri dari beberapa pulau kecil.
Pulau Weh secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kota Sabang bisa dicapai dengan kapal feri atau kapal cepat dari Banda Aceh. Salah satu keunikan kota Sabang adalah terhentinya aktivitas di kota pada saat waktu Zuhur menjelang. Ternyata, penduduk kota Sabang memiliki kebiasaan untuk beristirahat siang hingga menjelang Magrib. Tak heran jika Anda berjalan-jalan di kota Sabang pada waktu-waktu tersebut, Anda akan menemukan kota yang lengang karena penduduknya tengah beristirahat!
Pulau ini memiliki panorama alam yang indah, dan tentu saja wisata bahari, yang merupakan salah satu andalan pariwisata pulau Weh. Selain wisata bahari, di sini juga terdapat wisata air terjun, gunung dan tempat peninggalan bersejarah pascaperang dunia.
Puncak Tugu
Untuk mencapai Pulau Weh, Anda bisa menyeberang melalui Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Jika Anda tidak tengah berburu dengan waktu, tak ada salahnya memilih moda transportasi kapal feri. Seraya menikmati perjalanan selama hampir 1,5 jam, Anda juga bisa menikmati pemandangan yang terpampang selama perjalanan. Tiket untuk sekali perjalanan menuju Sabang cukup terjangkau, yakni Rp30.000. Setiap hari, tersedia 2 kali jadwal penyeberangan dari Banda Aceh menuju Sabang, yakni pagi dan sore hari.
Begitu Anda menjejakkan kaki di pelabuhan Sabang, Anda bisa menuju obyek wisata pantai atau Tugu Nol Kilometer. Jika Anda memilih pantai, maka pilihannya adalah Pantai Iboih dan Pantai Gapang. Anda bisa menyewa sepeda motor untuk menuju pantai Iboih dengan biaya sewa Rp100.000. Sementara jika Anda memilih jasa penyewaan mobil, ongkos sewa mobil berkisar Rp 300.000.
Lokasi Pantai Iboih sebetulnya tidak begitu jauh dari Tugu Nol Kilometer, Sabang, sehingga Anda bisa mengunjung Pantai Iboih terlebih dulu maupun sebaliknya. Pantai Iboih berada di Kecamatan Sukakarya.
Bila Anda berniat menghabiskan malam di seputaran Iboih, ada banyak pilihan penginapan. Jika menyukai keramaian, Anda bisa memilih penginapan di sekitar pantai. Pilihan penginapannya pun beragam. Anda bisa memilih penginapan atau home stay dengan kisaran harga RP100.000 hingga Rp300.000.
Selain pantai Iboih, pantai Gapang rasanya juga sayang jika dilewatkan. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang juga paling ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Pantai Gapang terletak di Kecamatan Sukakarya, Sabang. Nama Gapang berasal dari nama pohon yang berada di sekitar pantai. Ombak di pantai Gapang lebih besar dibanding Pantai Iboih. Ini karena pantai berpasir putih ini langsung berhadapan dengan laut lepas, beda dengan Pantai Iboih yang berhadapan dengan Pulau Rubiah. Di sepanjang pantai juga tersedia beberapa bungalow dan resor penyelaman.
Jemaah Haji
Puas menimati keindahan pantai Iboih, Anda bisa memindahkan tujuan wisata ke Tugu Nol Kilometer yang menjadi ikon kota Sabang. Tugu Nol Kilometer berada di dalam kawasan hutan wisata, jaraknya sekitar 30 km dari kota Sabang. Tugu Nol Kilometer merupakan penanda geografis Indonesia yang juga menjadi simbol perekat Nusantara. Tempat ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan. Selain mengabadikan momen di depan Tugu Nol Kilometer, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan laut lepas dari atas tugu.
Anda sebaiknya tidak berlama-lama di Tugu Nol Kilometer. Pasalnya, sensasi wisata lain sudah menunggu. Salah satunya adalah Pulau Rubiah. Dari pantai Iboih, pulau Rubiah akan terlihat jelas sehingga mengundang adrenalin untuk segera berkunjung ke sana. Luas Pulau Rubiah diperkirakan sekitar 2.600-an hektar. Pulau ini tidak berpenghuni.
Nama Rubiah diambil dari nama salah satu seorang jemaah haji yang meninggal saat kapal yang akan membawanya menuju Mekkah karam. Pada tahun 1920-an pulau ini memang menjadi tempat karantina calon jamaah haji Indonesia. Ongkos berperahu untuk menyeberang ke Pulau Rubiah Rp20 .000 per orang pulang pergi. Lama perjalanan sekitar 10 menit. Bisa juga dengan menyewa perahu kaca dengan biaya sewa Rp350.000 untuk setengah hari dan Rp750.000 untuk sehari penuh dengan kapasitas 10-15 orang.
Malam hari di Pulau Rubiah bisa menjadi malam yang tak terlupakan. Bayangkan, Anda menikmati malam yang penuh debur ombak sembari menatap langit yang bertabur kerlip bintang. Wow, luar biasa!
Moonstar Simanjuntak
KOMENTAR