Tabloidnova.com - Kasus guru melakban mulut tujuh muridnya, 1 Desember 2015 lalu membuat geger dunia pendidikan di Batam. Awalnya, orangtua murid menahan dan menunggu niat baik dari sekolah SD Adven.
" Saya masih menahan kasus ini, menunggu ada niat baik dari guru Miss A dan kepala sekolah SD Adven, tetapi tidak ada juga," kata Samsana Ramauli, orangtua Hanesti Hasian yang mulutnya dilakban guru, Minggu (6/12/2015).
Samsana mengatakan, dari pengakuan Miss A, guru kelas Hanesti Hasian, meminta anak-anak muridnya agar jangan ribut, karena dirinya ada urusan sebentar.
" Dia juga sudah menunjuk satu orang siswa, untuk mencatat siapa yang ribut, jadi saat Miss A keluar ruangan, murid-murid ini sudah ribut. Ketika Miss A kembali ke ruangan dia meminta nama murid yang ribut. Murid yang ditunjuk itu memberikan nama tujuh murid yang ribut di kelas," terang Samsana, menirukan keterangan Miss A.
Baca juga: Guru SD Ini Tewas Saat Akan Peringati Hari Guru
Dilanjutkan Samsana, setelah Miss A, menerima nama-nama siapa yang ribut, Tanpa banyak tanya lagi, Miss A langsung mengambil lakban dan melakban mulut ketujuh murid yang ribut.
"Murid tersebut hanya diam dan ketakutan," terangnya.
Ian Pertanian / Tribun
KOMENTAR