Tabloidnova.com - Angkutan umun seperti angkot belum cukup aman bagi kaum perempuan. Tiga kasus perampokan dengan korbannya perempuan terjadi di wilayah Jakarta Timur dalam dua bulan terakhir.
Pelaku berjumlah lebih dari tiga orang. Tak jarang korban diancam dengan pisau. Pelaku menyamar menjadi penumpang dan bekerja sama dengan sopir angkot.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan, komplotan itu beraksi saat situasi angkot sepi hanya tersisa korbannya.
"Beraksinya pas sepi tinggal korbannya. Kemudian korbannya diajak putar-putar sama kayak naik angkot gitu. Jadi pelakunya ada yang sebagai penumpang dan sopir," kata Husaimah, kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2015).
Dari tiga pelaku yang ditangkap, salah satunya yakni Pernado Naibaho bahkan disebut melakukan aksinya di tiga kasus yang sedang ditangani Polres Jakarta Timur.
"Iya, Pernando ini di tiga TKP dia ikut terus," ujar Husaimah.
Baca juga: Duh, Petugas Keamanan Perempuan Dilecehkan Supir Transjakarta di Dalam Bus
Seperti pada kasus seorang mahasiswi bernama Nurul yang dirampok di angkot KWK T 19, di Jalan Supriyadi, Ciracas, Jakarta Timur.
Pelaku membawa kabur tiga ponsel, 1 laptop, 1 cincin mas berat 1,8 gram, 2 buah kartu ATM, dan uang tunai Rp 600.000 dibawa kabur para pelaku.
Kejadian kedua menimpa Yulianti. Di dalam angkot M 01, Pernando dan dua temannya menodongkan pisau ke arah korban dan memaksa korban diam, kemudian mengambil barang korban. Ia kehilangan dompet berisi kartu ATM serta uang sebanyak Rp 2 juta.
Terakhir korban komplotan ini yakni Yuliha, yang sedang menumpang angkot M 01. Perempuan itu harus kehilangan cincin emas, sebuah ponsel, dan kartu ATM dan uang Rp 23 juta.
Husaimah melanjutkan kini pihaknya tengah mengejar dua pelaku lain yang belum tertangkap.
KOMENTAR