Label EJS by Elvara Jandini Subyakto mungkin bukanlah satu-satunya penggiat mode asli Indonesia yang mengusung wastra nusantara sebagai karya busananya. Namun, langkah label yang dilansir oleh sang empu yang juga merupakan Creative Director dan founder dari label Tiga, Elvara Jandini Subyakto ini patut dipuji.
Pasalnya, EJS by Elvara Jandini Subyakto menciptakan ide segar dengan mengolah keindahan budaya Sulawesi Selatan, yaitu kain sutra Bugis putih ke dalam teknik ikat celup atau Tie-Dye. Tak hanya menerjemahkan corak, motif dan ragam hias dari kain tenun Bugis, gaya busana khas setempat seperti Baju Bodo di Sulawesi Selatan juga turut menginspirasi Elvara.
Baca: Pesona Busana Batik Pacitan Karya Stephanus Hamy di IPMI Trend Show 2016
Sebanyak 30 koleksi Spring/Summer 2016 ditampilkan lewat tema Mangkasara di Galeri Indonesia Kaya, Kamis (3/12) kemarin. Berbeda dengan peragaan busana lainnya, persentasi mode koleksi busana Bugis motif Tie-Dye bertema Mangakasara dari Elvara Jandini Subyakto dihadirkan dalam balutan arahan seni visual pada layar oleh Jay Subyakto.
Baca: Kombinasi Busana Muslimah Tenun Gedog dan Batik Karya Yogiswari Prajanti
Anda akan melihat busana berwarna cerah dan kontras yang buat Elvara dari inspirasi rumah-rumah Toraja yang bercat oranye dan merah serta hitam. Diakuinya, motif serta corak dan warna khas kain tenun Bugis serta Makassar yang terang, tegas dan indah memotivasi perempuan kreatif ini untuk diwujudkan dalam busana berkesan modern kontemporer.
Baca: Busana Peranakan Cina Nuansa Etnik untuk Pesta Akhir Tahun
Jika Anda perhatikan secara lebih dekat, corak khas semisal Balo Lobang atau kotak-kotak, corak Bombang atau Zig Zag yang menggambarkan lautan, motif belah ketupat, bulu-bulu (perbukitan), motif segi tiga atau Cobo ditransformasikan oleh Elvara dari kain sutra putih yang berasal dari Sengkang.
Baca: Busana Tenun Badui Kontemporer dari LEKAT di Jakarta Fashion Week 2016
Baju Bodo dan sarung tidak diartikan nya secara harafiah melainkan memiliki bentuk baru seperti cropped, loose, berleher tinggi, atau menggunakan pola kotak dengan detail teknik moulage yang dikerjakan langsung pada manekin. Gaya bersarung orang Makassar yang dibuat lipit kipas diterjemahkan menjadi gaun panjang detail lipit di bagian belakang, sarung juga menjelma dalam berbagai rok dan celana berpinggang tinggi yang terinspirasi dari cara orang Makassar mengikat sarung tepat di ulu hati.
Baca: Deret Gaun Malam dan Pesta Koktail Nuansa Navy Karya Susan Zhuang
Tak hanya mengembangkan gaya busana perempuan saja, Elvara juga menggali inspirasi dari gaya berbusana pria Makassar tempo dulu yang diwujudkannya dalam berbagai vest panjang dan jaket dengan dalaman kemeja putih organdi sutra.
Foto-foto: Magnificique/Elvara
KOMENTAR