Albert memaparkan, tulang belakang manusia disusun bertumpuk-tumpuk dari mulai leher hingga tulang ekor.
“Di leher ada tujuh ruas, di punggung ada dua belas, di pinggang ada lima, juga tulang pinggul kiri dan kanan, serta tulang ekor. Tulang-tulang belakang ini yang menyangga berat badan sekaligus melindungi urat saraf utama,” ujar anggota International Chiropractic Association dan American Chiropractic Association ini.
Selama manusia beraktivitas, dimulai dari duduk ketika bangun tidur, bekerja, menyetir, hingga berjalan, tulang punggunglah yang senantiasa menyangga tubuh.
Fungsi lainnya, tulang belakang juga didesain sebagai pelindung urat saraf utama alias spinal cord yang menghubungkan otak dengan otot-otot di seluruh tubuh manusia.
BACA: Nyeri Tulang Belakang Tak Selalu Harus Dioperasi
Idealnya, tulang belakang manusia berbentuk lurus agar dapat menyangga dengan sempurna. Namun, beberapa orang dapat mengalami pergeseran di setiap ruas tulang belakang.
Tulang belakang yang berada di posisi yang tak seharusnya (disebut "subluksasi"), menyebabkan disfungsi tulang belakang.
Ia kemudian menjelaskan, di antara ruas-ruas antar tulang terdapat bantalan yang memberi jeda ruas satu dengan lainnya. Ketika posisi tulang bergeser, maka bantalan tersebut akan terjepit dan berimbas pada terjepitnya posisi saraf di dalamnya.
“Pergeseran tersebut akan menjepit urat saraf. Saat uratnya terjepit memang tak akan terasa ada keluhan, namun hal ini akan terakumulasi setelah bertahun-tahun hingga sering timbul pegal di bagian pinggang, leher, dan bagian pundak,” terang Albert. Sayangnya, keluhan ini sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan kita yang salah.
KOMENTAR