Chiropractic adalah metode pendekatan kesehatan yang fokus pada tulang belakang. Awalnya dikenal sebagai terapi memperbaiki postur dan mengurangi sakit punggung, ternyata chiropractic juga bisa mengurangi keluhan penyakit di seluruh bagian tubuh.
Alhasil, sejak beberapa tahun lalu chiropractic mulai banyak dipilih sebagai metode penyembuhan. Tapi, tak sedikit juga yang mempertanyakan bagaimana metode ini bisa menyembuhkan keluhan dalam tubuh?
Nah, bagaimana penyembuhan dengan chiropractic dilakukan?
NOVA pernah mewawancarai Dr. Albert Winandar B.S., D.C. (USA)., Chiropractic Practitioner di Chiropractic First, untuk mendapatkan gambaran mengenai chiropractic secara menyeluruh.
Chiropractic umumnya dilakukan untuk memperbaiki disfungsi tulang belakang. Disfungsi ini bisa terjadi bila ada pergeseran di susunan tulang tersebut. Lebih lanjut, pergeseran ini bisa menyebabkan berbagai keluhan tubuh.
Albert menyebutkan, metode chiropractic menggunakan terapi yang dikenal dengan nama adjustment.
BACA: Berkenalan dengan Profesi Chiropractor
“Kita menyebutnya adjustment, bukan pijat. Perbedaannya, jika dipijat itu, kan, ototnya ditarik lama. Kalau refleksi, tangan atau kaki yang merupakan ujung saraf akan ditekan. Sementara adjustment pada chiropractic langsung ke arah sumbernya, yaitu di tulang belakang," papar peraih sertifikasi Spesialis Skoliosis dari CLEAR Institute ini. Terapi ini juga menggunakan beberapa alat yang digunakan di antaranya untuk memperbaiki postur.
Pada tahap adjusment, pasien dalam posisi telentang atau telungkup di sebuah alat yang akan memberikan pijatan dalam waktu cepat.
Kesimpulannya, chiropractic bekerja dengan cara memperbaiki tulang, sebagai jembatan agar tulang belakang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. “Chiropractic bukan "menyembuhkan", melainkan memperbaiki tulang sehingga kondisi urat saraf utama tetap terlindungi,” tegasnya.
BACA: Tinah Tan, Chiropractic Perempuan Pertama di Indonesia
Mengapa Tulang Belakang Mengalami Disfungsi?
Albert memaparkan, tulang belakang manusia disusun bertumpuk-tumpuk dari mulai leher hingga tulang ekor.
“Di leher ada tujuh ruas, di punggung ada dua belas, di pinggang ada lima, juga tulang pinggul kiri dan kanan, serta tulang ekor. Tulang-tulang belakang ini yang menyangga berat badan sekaligus melindungi urat saraf utama,” ujar anggota International Chiropractic Association dan American Chiropractic Association ini.
Selama manusia beraktivitas, dimulai dari duduk ketika bangun tidur, bekerja, menyetir, hingga berjalan, tulang punggunglah yang senantiasa menyangga tubuh.
Fungsi lainnya, tulang belakang juga didesain sebagai pelindung urat saraf utama alias spinal cord yang menghubungkan otak dengan otot-otot di seluruh tubuh manusia.
BACA: Nyeri Tulang Belakang Tak Selalu Harus Dioperasi
Idealnya, tulang belakang manusia berbentuk lurus agar dapat menyangga dengan sempurna. Namun, beberapa orang dapat mengalami pergeseran di setiap ruas tulang belakang.
Tulang belakang yang berada di posisi yang tak seharusnya (disebut "subluksasi"), menyebabkan disfungsi tulang belakang.
Ia kemudian menjelaskan, di antara ruas-ruas antar tulang terdapat bantalan yang memberi jeda ruas satu dengan lainnya. Ketika posisi tulang bergeser, maka bantalan tersebut akan terjepit dan berimbas pada terjepitnya posisi saraf di dalamnya.
“Pergeseran tersebut akan menjepit urat saraf. Saat uratnya terjepit memang tak akan terasa ada keluhan, namun hal ini akan terakumulasi setelah bertahun-tahun hingga sering timbul pegal di bagian pinggang, leher, dan bagian pundak,” terang Albert. Sayangnya, keluhan ini sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan kita yang salah.
KOMENTAR