Tabloidnova.com - Kengerian aksi terorisme dan ledakan bom di Kawasan Sarinah Thamrin, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016), membuat shock Andi Dina Noviana (31), warga di Jalan Lodan, RT 011/008, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Ia mengaku, dirinya sempat terpental dan pingsan, serta suasana pun gelap akan asap yang mengepul.
"Saya terpental dari kursi dan sempat tak sadarkan diri. Ketika saya coba buka mata, semua gelap di mana-mana. Mata saya melihat pertama itu asap banyak sekali. Kaca pecah di mana-mana," ungkapnya di kediamannya, Jumat (15/1/2016).
Ia tak mengingat lagi akan pekerjaan, laptop, dompet, kopi. Ia sempat tak kuasa menahan kaget kala tubuhnya lemas dan sakit kepala akibat benturan imbas ledakan dekat Starbucks.
"Saya lihat manusia di dalam Starbucks itu berhamburan dan semua tergeletak. Kencang sekali ledakannya. Saya coba bangun, tapi rada sulit karena kepala saya sakit karena benturan. Ketika saya mulai bisa berdiri, suara tembakan berkali-kali dan ledakan kedua saya dengar. Itu cukup kencang dan membuat saya menunduk," cerita Dina.
Baca juga: Kisah Dina Terlempar Dari Kursi Saat Ledakan di Starbucks Sarinah
Tak tahu ingin meminta tolong dengan siapa, Ia mencoba melompat dari kaca yang sudah pecah.
"Saya coba lombat dari kaca yang sudah pecah, tapi kaki saya tersandung dan terus mencoba meminta tolong. Namun belum ada mau nolongin saya. Saya terjatuh karena tersandung dan tubuh saya kena pecahan kaca. Kaki kiri kanan, telapak tangan kanan dan pundak kiri. Disitu saya masih bisa melihat orang bergeletak semuanyanya. Amburadul," ceritanya.
Ia mengakui juga melihat banyak orang berlari-larian di belakang Starbucks. Ia pun turut berlari pelan, sembari meminta tolong.
"Terus orang lari-larian, saya lari-lari ke belakang starbicks itu sudah gelap. Saya lari dan minta tolong sama orang. Itu badan saya penuh dan dan baju saya sobek-sobek. Sebelum ledakan yang saya ingat, di dalam starbucks ramai dan duluar pun juga ramai," paparnya.
Panji Baskhara Ramadhan / Warta Kota
KOMENTAR