BACA: 10 Hal yang Bikin Bos Terpukau
3. Bersikap Profesional
Dengan posisi barunya sebagai atasan, ia kini memiliki tanggung jawab dan wewenang terhadap Anda. Seperti mendelegasikan tugas, membuat evaluasi terhadap performa dan kinerja, termasuk ‘memintarkan’ anak buahnya.
Ia mungkin juga memiliki atasan dan target pekerjaan yang jauh berbeda dengan Anda. Bila ia menegur, mengoreksi atau mengkritisi pekerjaan Anda jangan dianggap sebagai serangan terhadap pribadi. Apalagi mengait-ngaitkannya dengan ‘kedekatan personal’ yang terjalin selama ini.
Bagaimana pun, ia kini atasan Anda dan ia harus bersikap adil dalam menjalankan tanggung jawabnya. Bersikaplah profesional. Don’t take things personally.
4. Jangan Mentang-mentang
Kedekatan dengan atasan tak jarang menyulitkan. Sebagai ‘temannya’ bisa jadi atasan memanfaatkan Anda sebagai sumber informasi, atau meminta bantuan Anda lebih banyak dari yang seharusnya. ‘Kamu kan teman, masak enggak mau nemenin lembur?’
Sebaliknya, sebagai bawahan, kita suka memanfaatkan kedekatan untuk memberikan kemudahan atau ‘hak istimewa’. Misal, menawar deadline pekerjaan, izin datang terlambat, izin enggak masuk kantor, dan sebagainya. Anda enggak maukan mendapat julukan anak emas,bayangan atasan atau mentang-mentang teman si bos?
BACA: 14 Kebiasaan Orang Sukses Sebelum Menyantap Sarapan
5. Pahami Keterbatasannya
Sebelumnya, tak ada rahasia di antara kita. Anda dan dia mungkin berbagi semua informasi tentang pekerjaan. Namun, sebagai atasan Anda mesti menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak bisa ia share atau diskusikan kepada Anda, misalnya mengenai evaluasi perfoma kerja teman lainnya, kebijakan perusahaan, atau hal lain yang kini menjadi tanggung jawabnya.
6. Hindari Bergosip
Sebagai teman dekatnya, Anda mungkin mengetahui ‘rahasia’ atasan (baru). Jangan bergosip tentangnya hanya agar Anda kelihatan hebat di antara rekan-rekan kerja lainnya.
BACA: Rahasiakan Ini dari Bos!
Sebagai teman, ia tentu akan sakit hati bila Anda berbicara buruk tentangnya. Dan ingat, sebagai atasan, ia punya ‘kuasa’ untuk ‘membalas perlakuan Anda. Bisa bahaya, kan?
Emma Aliudin
KOMENTAR