Namanya rumah tangga, tetap saja ada riak kecil di antara mereka. Hanya saja, Baim menegaskan, jika pun harus berdebat dengan Artika, hanya untuk masalah yang penting-penting saja.
“Kita kalau berantem, enggak pernah karena urusan yang enggak penting. Dan biasanya, kalau ada apa-apa, saya selesaikan saat itu juga. Kalau ditanya siapa yang biasanya mengalah? Pasti saya, ha ha ha. Semua suami kayanya gitu, ya, tanya aja sama pasangan lain,” ujar Baim.
Untuk urusan bertengkar pun, mereka banyak belajar satu sama lainnya. “Saya dari keluarga Jawa, yang mungkin lebih banyak kompromi dan nahan dalam hati. Ketika (hati) sudah penuh banget, baru keluar (amarah) deh,” kisah Artika.
Sementara Baim, tidak demikian. Artika merasa Baim mengajarkan dia tentang debat yang bijak. “Mas Baim ngajarin, kalau enggak suka, ya, bilang. Harus lebih ekspresif. Lama-kelamaan, saya terbiasa menyelesaikan masalah saat itu juga.”
4. Mengutamakan Kebersamaan Keluarga
“Bangun tidur sampai malam, kami selalu sama anak-anak. Pagi saya dan Mas Baim nganter anak sekolah, lanjut nge-gym, makan siang, dan belanja bulanan. Pulang sebentar, saya main sama Zoey dan Mas Baim masuk studio. Enggak lama, kami jemput anak bareng-bareng lagi. Sampai rumah main sama anak, terus masak. Setelah makan malam, saya bacain buku cerita sampai anak tidur. Begitu aja setiap hari,” cerita Artika.
Meski jarang memiliki waktu berdua saja, pasangan ini tak mempersoalkan hal itu. Bagi mereka, saat paling membahagiakan justru bersama anak-anak. “Ngurus anak itu kenikmatan yang luar biasa.”
5. Komunikasi dan Pengertian
“Metode setiap pasangan beda-beda. Tapi yang kami jalani, Artika harus tahu kodratnya sebagai istri. Selama ini saya enggak pernah complain soal kesibukannya, karena dia sudah menjadi istri yang baik.”
Selain itu, tambah Baim, suami harus punya posisi sama dengan istri dalam urusan rumah tangga. “Kalau sudah saling pengertian dan komunikasi, hubungan akan enak.”
“Saling ngelawak juga penting, ya. Kalau hal-hal kecil, enggak usah dikeluhin, deh, masih banyak yang harus dipikirin. Sekolah anak, tabungan, atau lokasi liburan. He he he,” kata Artika.
Sri Isnaeni
KOMENTAR