Memakai kondom sepintas terlihat sederhana, tapi nyatanya banyak orang yang masih salah melakukannya. Padahal, penggunaan kondom yang benar bisa menghindari infeksi menular seksual (IMS) dan juga kehamilan tak direncanakan.
Peneliti dari Universitas Indiana menganalisa 50 studi mengenai penggunaan kondom. Hasilnya, mayoritas pria banyak yang melakukan kesalahan memakai kondom, lo!
Ketahui apa saja kesalahan memakai kondom yang paling sering dilakukan:
BACA: 6 Aturan Memakai Kondom
1. Telat memakai
Sekitar 17 - 51 persen orang mengaku baru menggunakan kondom setelah penetrasi dilakukan. Kebiasaan ini sebenarnya kurang efektif dalam mencegah Infeksi Menular Seksual.
2. Terlalu cepat melepas
Sekitar 13 - 44 persen responden melaporkan mereka melepaskan kondom sebelum penetrasi komplit.
3. Membuka gulungan kondom sebelum dipakai
Antara 21 sampai 25 persen orang mengaku membuka gulungan kondom sebelum memakainya. Hal itu sebenarnya bisa menyebabkan risiko kondom sobek atau bocor.
4. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom
Tidak menyisakan ruang di ujung kondom untuk tempat cairan sperma juga menjadi kesalahan menggunakan kondom yang paling banyak dilakukan. Selain itu, cukup banyak pengguna kondom yang tidak melepaskan udara dari bagian ujung kondom sebelum memakainya.
BACA: 5 Alasan Menyenangkan Gunakan Pelumas Saat Berhubungan Intim
5. Terkena objek tajam
Cukup banyak, yakni 11,2 persen responden yang membuka kemasan kondom dengan benda tajam. Risiko terburuknya adalah menyebabkan kondom bocor.
6. Malas memeriksa
Ketika membuka kondom dari kemasan, sekitar 74 persen pria dan 82 persen wanita mengaku tidak memeriksa kondisi kondom sebelum dipakai. Beberapa hal yang harus dicek antara lain tanggal kadaluarsa dan saat membuka gulungan melihat ada tidaknya sobekan atau bocor.
7. Tanpa lubrikasi
Sekitar 16-25 persen pengguna kondom mengatakan memakai kondom tanpa lubrikasi. Risikonya adalah kondom mudah sobek. Tetapi sebaiknya jangan menggunakan lubrikasi berbahan minyak karena bisa membuat lateks mudah sobek.
Sumber: Kompas Health
KOMENTAR