Cari tahu berapa biaya hidup di kota yang akan ditinggali. Antara lain mencakup pengeluaran untuk tempat tinggal, makan, transportasi, biaya sekolah anak dan biaya-biaya lainnya yang menjadi kebutuhan Anda sehari-hari. Living cost di berbagai daerah berbeda-beda. Itu sebabnya besaran upah untuk pekerjaan yang serupa bisa berbeda-beda.
3. Tempat Tinggal
Di mana Anda akan tinggal kelak? Bila perusahaan menyediakan fasilitas tempat tinggal, tak jadi masalah. Tapi bila Anda harus mencarinya sendiri, hal itu butuh waktu. Sebagai ‘pendatang’ idealnya Anda tinggal di tempat yang dekat dengan tempat kerja, juga memudahkan mobilitas di luar kerja. Anda perlu melakukan survei untuk untuk mencari hunian yang akan membuat Anda betah menetap. Atau adakah kerabat yang bisa Anda tinggali untuk sementara hingga Anda mendapatkan tempat yang ideal.
4. Mobilitas
Ini bukan soal sepele.Banyak orang gagal beradaptasi di hal satu ini. Apalagi bila Anda pindah kota dengan tipikal yang jauh berbeda. Misal dari kota kecil ke kota besar atau sebaliknya. Banyak orang stres tinggal di kota besar seperti Jakarta karena urusan mobilitas yang dianggap ruwet.
“Saya pindah dari Solo ke Jakarta 3,5 tahun lalu. Adaptasi yang bagi saya cukup berat adalah masalah mobilitas. Maklum, selama di Solo saya ke mana-mana dekat dan saya bisa naik motor. Sementara di Jakarta jauh lebih kompleks dan saya mesti tahu jalur angkutan umum. Tiga bulan pertama saya baru belajar bepergian pakai Transjakarta karena cari aman. Nah setelah paham urusan transportasi, selebihnya jadi lebih mudah,” Dery Nurlida, 26, karyawan swasta.
BACA: Waspada, Ini Tanda Karier Anda Mandek!
5. Lingkungan Sosial
Gegar budaya tak hanya bisa terjadi bila Anda pindah negara. Pindah kota pun bisa menimbulkan persoalan tersendiri. Misalnya menyangkut perbedaan bahasa, ritme hidup dan gaya pergaulan. Banyak orang merasa terasing karena gagal paham bahasa pergaulan lokal atau merasa sulit menyesuaikan dengan ritme hidup.
“Awal pindah dari Jakarta ke Balikpapan saya sempat stres. Enggak punya teman. Di sini kegiatan saya cuma pergi dan pulang kerja. Selebihnya bingung mau ngapain.Saya jadi sering kangen ngemal dan hangout bareng teman-teman. Emang sih saya jadi bisa banyak nabung karena jarang main. Tapi uang saya habis buat mudik terus ke Jakarta padahal ongkos pesawatnya mahal. Ha ha ha,” Nirina, 31, karyawan swasta.
Emma Aliudin
KOMENTAR