Tahukah Anda bahwa bila golongan darah ibu dan janin tidak sama, maka aka nada dampak negatifnya?
Golongan darah tiap individu dibedakan menjadi golongan darah A, B, O, dan AB. Banyak yang berkata, calon ibu dengan golongan darah O akan memberi dampak negatif pada janin bila menikah dengan pria bergolongan darah AB. Mengapa bisa demikian?
“Mesti dipahami dulu bahwa masing-masing golongan darah itu memiliki antigen dan antibodi. Antigen adalah golongan darah yang kita kenal selama ini. Misal seseorang memiliki golongan darah A, maka antigen-nya A. Tapi, dia punya antibodi pada zat yang lain,” terang Dr. Yassin Yanuar Mohammad Sp.OG dari Rumah Sakit Pondok Indah pada Tabloid NOVA, saat ditemui di tempat praktiknya beberapa waktu lalu.
BACA: Jurus Hamil Sehat Bagi Si Kurus dan Si Gemuk
Antibodi, lanjutnya, adalah zat yg dikeluarkan tubuh sebagai reaksi pada benda asing. Yassin pun menjelaskan masing-masing antibodi pada setiap golongan darah.
- Seseorang dengan golongan darah A: Antibodi-nya B
- Seseorang dengan golongan darah B: Antibodi-nya A
- Seseorang dengan golongan darah O: Tidak punya antigen A dan B, antibody-nya A dan B
- Seseorang dengan golongan darah AB: Antigen-nya A dan B, tapi tidak punya antibodi A maupun B.
Nah, berdasarkan data tersebut, bisa dilihat bahwa masing-masing golongan darah memiliki antibodi yang berbeda.
Lantas, bagaimana perbedaan golongan darah ini bisa berdampak pada ibu dan janin?
BACA: Baik Buruk Menunda Kehamilan
“Dampak yang sering terjadi adalah ketika ibunya bergolongan darah O yang artinya dia tidak punya antigen A dan B, tapi punya antibodi terhadap A dan B. Sehingga bila suaminya bergolongan darah A, maka sang ibu akan bereaksi menyerang A. Karena adanya antibodi tadi,” tutur Yassin.
Jadi ketika ibu bergolongan darah O, suami bergolongan darah A, dan anak atau janin bergolongan darah A, berarti ibu akan menghasilkan antibody terhadap A dan B.
“Antibodi ibu ditransfer ke janin, maka antibodi A dari ibu akan menyerang golongan A pada darah anak. Ini akan menyebabakan terjadi lisis, yakni kerusakan sel darah merah pada si bayi,” tambahnya.
Tapi jangan khawatir, bukan berarti ini akan berdampak buruk. Jangan pula menjadikan menikah dengan seseorang yang bergolongan darah berbeda sebagai hambatan dalam pernikahan. Pasalnya, dampak dari kondisi ini terbilang ringan.
BACA: 10 Hal Menyebalkan di Trimester Ketiga
“Dampaknya, pasca persalinan bayi mengalami anemia, tapi harus ditekankan ini tingkatnya ringan. Anemia ini karena terjadi destruksi atau penghancuran sel darah bayi berlabel A oleh antibodi A dari si ibu,” terang Yassin.
Hal ini juga yang bisa menyebabkan “bayi kuning” setelah dilahirkan. “Karena hasil pemecahan sel-sel darah merah itu adalah pembentukan bilirubin. Bilirubin yang yang menyebabkan bayi berwarna kuning,” tambahnya.
Nah, jadi tak perlu lagi khawatir menanggapi kabar bahwa golongan darah yang tidak cocok bisa berdampak pada kesehatan bayi. Karena kemungkinan besar, kasus ini tergolong ringan dan bisa segera diatasi.
KOMENTAR