Biasanya, wanita memilih celana thong (celana dalam tanpa penutup bokong) ketika mereka mengenakan rok ketat.
Tujuannya agar garis tepi celana dalam tidak tercetak dan membuat penampilan tidak optimal.
Namun, menurut pakar, gaya celana dalam thong tak baik untuk dikenakan setiap hari.
Sebab, celana yang memiliki konektor berupa tali tipis di area bokong, bisa berdampak buruk pada vagina.
(Baca juga - Ini 4 Kandungan Dalam Sabun Mandi Yang Berisiko Picu Alergi)
“Celana dalam thong, biasanya ketat dan memiliki satu tali di belakang.
Tali tersebut mudah bergeser ketika bergerak dan berolahraga.
Jadi, bakteri dan kotoran dari bagian belakang ke bagian depan,” jelas David Bank, M.D, Founder & Director di Center for Dermatology, Cosmetic, & Laser Surgery.
(Baca juga - Tren Pakaian Dalam 2016 Ini Pasti Anda Sukai!)
Semua kotoran dan bakteri yang tergeser, kata Bank, bisa menyebabkan infeksi pada vagina.
David Elmer, M.D, seorang konsultan dari Nantucket Cottage Hospital, sepakat dengan Bank.
“Celana dalam thong itu mimpi buruk.
KOMENTAR