Kondisinya yang juga serba kekurangan membuat anaknya juga tidak mampu berbuat banyak terhadap Paini, ibunya.
"Setiap bulan saya diberi anak saya uang Rp 20.000, tetapi mana cukup untuk biaya hidup sebulan," ungkap Paini.
Ketua RT setempat, Gatot Sularko, menuturkan, Mbok Paini sebenarnya pernah diajak anaknya tinggal di rumahnya, tetapi dia tidak kerasan dan memilih kembali ke gubuknya ini.
Gatot berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah kepada Mbok Paini. Pasalnya sejauh ini, nenek malang itu sama sekali belum tersentuh bantuan apa pun.
"Hanya setiap tiga bulan sekali dia mendapat bantuan beras untuk warga miskin (raskin) sebanyak 15 kilogram,” kata Gatot.
Gatot menjelaskan, sebenarnya pemerintah pernah sempat akan melakukan bedah rumah pada kediaman Paini, tetapi karena tanahnya bukan milik Paini, akhirnya bedah rumah itu pun batal dilakukan.
"Sampai sekarang belum ada solusi lain," kata Gatot yang juga tetangga Mbok Paini.
Sutono / Surya
KOMENTAR