Tabloidnova.com - Hampir tiga tahun tawa canda Ananda Huzna Faizah (5) tak terdengar di telinga kedua orangtuanya, Kasful Anwar (33) dan Maria Ulfah (29).
Begitu juga goyang dangdut Huzna, mengiringi tembang Alamat Palsu yang dipopulerkan Ayu Ting Ting, juga tak terlihat lagi.
Saat ini, Huzna hanya bisa terbaring lemas di ruang tamu kediamannya, Jalan Darussalam Gang Tertib, Desa Tanjung Rema, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar. Bahkan dia kerap menangis, ketika di bagian perutnya mulai terasa sakit.
Huzna divonis mengidap penyakit Peritoneal Carcinoma (Kanker Kantung Empedu). Saat penyakit itu beraksi, sang ibu kerap memberikan obat sebagai penenang dan penghilang rasa sakit sementara.
“Obat itu membuat Huzna tertidur. Makanya Huzna sekarang banyak tidur. Bahkan hampir sepekan ini ia belum ada makan sama sekali," ungkap Maria.
Maria mengatakan, Huzna tak hanya mengidap kanker kantung empedu tapi juga menderita Cerebral Palsy. "Cerebral Palsy atau stroke anak. Makanya, kaki Huzna sekarang bengkok, " ujar Maria.
Maria menceritakan, putrinya terlahir sangat sehat. “Saat dilahirkan bobot badan Huzna mencapai 3,6 kilogram,” ujarnya.
Tak hanya itu, pertumbuhan Huzna juga terbilang cepat. “Saat usianya dua tahun, Huzna sudah dapat berlari dan bermain dengan teman seusianya,” ujarnya.
Baca juga: Bingung Cari Dana,Remaja Jual Ginjal Di Kaskus
Saat bermain dengan teman dan kakaknya sembari menunggang sepeda, tiba-tiba Huzna terjatuh. "Setelah kejadian itu, badan Huzna kerap panas. Bahkan kejang-kejang,” ujarnya.
Huzna pun dibawa ke rumah sakit. Tapi panas yang mendera Huzna tidak kunjung turun. Bahkan kedua kaki Huzna berangsur mengecil dan membengkok. Berat badan Huzna juga terus menerus mengalami penyusutan.
"Berbagai upaya terus kami lakukan. Baik berupa pengobatan rutin hingga fisioterapi ke dokter. Itupun hasilnya tetap nihil," ungkap Maria.
Dari hasil pemeriksaan, Huzna divonis menderita kanker kantung empedu. "Saya sangat kaget. Penyakit kanker kantung empedu itu baru kami ketahui, tepat delapan bulan terakhir, di usia Huzna yang saat ini beranjak enam tahun," ujarnya.
Penyakit itu membuat perut Huzna membesar dan menimbulkan rasa sakit. “Huzna kerap menangis lantaran merasa kesakitan,” ujarnya.
Atas penyakitnya itu, Huzna sempat menjalani operasi pengangkatan cairan dan jaringan kanker kantung empedu itu. "Kondisi Huzna masih sama. Malah kanker sudah menyebar ke tubuh anak saya, " ungkap Maria.
Maria beserta suaminya syok. Apalagi setelah mendengar keterangan seorang dokter bahwa masa hidup putrinya itu tak berlangsung lama.
“Saya menangis ketika dokter mengatakan hal itu. Tapi saya akan terus berupaya menyembuhkan anak saya. Saya pun siap menjual ginjal, kalau itu untuk kesembuhan anak saya,” kata Kasful.
Maria mengatakan, Huzna merupakan anugerah terindah yang pernah mereka miliki.
"Kondisi Huzna saat ini saya anggap keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada saya," ujar Maria yang matanya terlihat berkaca-kaca.
Abdul Ghanie / Banjarmasinpost
KOMENTAR