Masyarakat awam masih banyak yang belum memahami jika kanker bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Bahkan bagi mereka yang tidak memiliki riwayat kanker pada keluarga.
Secara umum, pengetahuan dan kesadaran soal risiko penyakit kanker masih cukup minim. Contoh yang paling nyata ialah anggapan jika kanker akan menyerang mereka yang berusia lanjut dan sudah tidak produktif lagi. Padahal, kenyataanya kini pasien penderita usia kanker banyak datang dari usia muda yang masih produktif.
Baca: Ringan Sampai Mengkhawatirkan, Waspadai 5 Gejala Kanker Paru-paru Ini
Lalu, benarkah jika penyakit kanker hanya bersifat turunan genetika dari keluarga yang memiliki riwayat kanker? Berikut penjelasan Prof. Ary Prof. Dr. dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM, tentang riwayat kanker pada keluarga saat acara Pengobatan Paripurna Kanker Nasofaring oleh Sahid Sahirman Memorial Hospital, Rabu (25/5).
Baca: 6 Makanan Pencegah Risiko Kanker Paru-paru di Usia Muda
“Penyakit kanker ada yang bersifat diturunkan seperti kanker payudara, indung telur dan usus besar, ada yang tidak diturunkan. Sementara itu faktor risiko kanker adalah mutasi kromosom/gen dimana ada gen keluarga tertentu yang lebih mudah terserang kanker,” jelasnya.
Baca: 4 Gejala Kanker Serviks Serta Pencegahan dan Penanganannya
Lebih lanjut, ia mengatakan perlunya intervensi pada mereka yang lebih dari dua orang anggota keluarganya mengidap kanker melalui lingkungan yang bersih, menghindari paparan radioaktif/zat kimia seperti logam berat, menghindari rokok, perilaku konsumsi makanan sehat, menghindari kegemukan, rajin berolahraga, tidak meminum alkohol dan melakukan kontrol (medical check-up) secara rutin.
Menurutnya, menjalani pola hidup sehat tetap menjadi tindakan preventif yang paling baik untuk meminimalisasi kemungkinan risiko penyakit kanker.
KOMENTAR