Ada fenomena unik dan menarik yang kerap terjadi di momen Ramadan dan Lebaran, yaitu perubahan pola konsumsi masyarakat. Angka Inflasi biasanya mencuat tinggi kala Ramadan tiba, cermin dari naiknya harga-harga di bulan tersebut. “Pertumbuhan angka inflasi bulanan tahun lalu saat Ramadan sebesar 0.95% dan tahun sebelumnya 0.93%,” jelas Dida Nurhaida, Praktisi Keuangan, Investasi & Pasar Modal dari Fahima Advisory.
Begitupun dengan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan tren serupa. Fakta bahwa permintaan masyarakat terhadap barang-barang meningkat di bulan ini. Perilaku konsumtif selama Ramadan seringkali terjadi dibandingkan bulan biasanya.
Padahal sama seperti bulan biasa, di bulan Ramadan tetap makan 3 kali sehari, hanya waktunya saja yang berbeda, yaitu buka puasa, makan malam dan sahur. “Logikanya, pengeluaran seharusnya tetap sama atau justru berkurang karena yang biasa makan siang di luar jadi berbuka puasa di rumah. Mestinya menjadi lebih hemat,” tandas Dida tentang trik menghemat pengeluaran di bulan ramadan.
Baca: 5 Tips Masak Menyiasati Harga Bahan Makanan yang Mahal di Bulan Ramadan
Bahkan, ada yang hanya makan 2 kali sehari jika telah merasa cukup dengan berbuka. Hal inilah yang perlu dicermati, “Apakah peningkatan pengeluaran tersebut memang perlu atau menjurus pada pemborosan dan hal-hal yang mubazir.”
Salah satu sumber pemborosan uang di bulan Ramadan adalah “lapar mata” saat berbelanja untuk berbuka dan keperluan Lebaran. “Kecenderungan boros juga dipicu karena ada penghasilan tambahan dari THR. Namun, jika penghasilan dobel tapi pengeluaran sampai 3 atau 4 kali lipat dari bulan biasa, maka tidak berimbang antara pemasukan dan pengeluaran.”
Tetap Aman
Lalu, karena biaya yang membengkak perlukah mencari biaya tambahan? “Tidak perlu,” tegas Dida. ”Boleh mencari penghasilan tambahan dengan ikut bisnis musiman. Sedangkan kebutuhan Lebaran ada ekstra dana dari THR,” lanjutnya soal trik menghemat pengeluaran di bulan ramadan.
Baca: Trik Menghemat Biaya Masak Rumah Tangga Sehari-hari
Dida juga menambahkan saat Lebaran tidak mesti memakai baju baru. “Jika ada pakaian yang masih layak, pakai saja yang sudah ada. Atau belanja busana sebelum Lebaran karena pada saat Lebaran justru harga sedang mahal.”
Ada 7 trik menghemat pengeluaran di bulan Ramadan dan Lebaran:
1.Pandai Mengelola THR
Begitu menerima THR, pisahkan ke dalam rekening atau amplop tersendiri, karena THR dan gaji jelas berbeda. THR adalah pendapatan tahunan sedangkan gaji adalah pendapatan bulanan. “Penggunaannya harus dipisah sesuai dengan pos tahunan dan bulanan. Biaya apa saja yang harus dibayarkan dari pendapatan bulanan dan mana yang harus dibayarkan dari THR.”
Pendapatan bulanan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti membayar tagihan listrik dan telepon, gaji pekerja, uang dapur, transportasi, tagihan kartu kredit, cicilan rumah atau mobil, dan lain-lain yang sifatnya rutin setiap bulan.
Sedangkan pendapatan tahunan seperti THR dipakai untuk pengeluaran tahunan. “THR yang diterima bisa digunakan membayar zakat, bonus Lebaran para pekerja, keperluan Lebaran, uang amplop, dan mudik.”
THR pun bisa digunakan untuk pengeluaran tahunan lainya seperti memperpanjang STNK, tagihan PBB, asuransi, berkurban Idul Adha. “Konsep seperti ini tidak membuat kewalahan mengatur THR atau gaji yang ‘nombok’ akibat teralokasi pada kebutuhan Lebaran.”
Baca: Banjir Diskon, Begini Tips Belanja Online Jelang Lebaran
2.Jangan Besar Pasak
Adanya THR jangan lekas tergiur berbelanja sekarang, harus punya kendali. “Besar pasak daripada tiang merupakan alasan utama mengapa sering terjadi tekor paska Lebaran.”
KOMENTAR