Tapi bukan tak mungkin dia akan menanyakan langsung soal berapa besar gaji Anda. Menghadapi kekepoan seperti ini Anda tak perlu terpancing untuk buka kartu.
Atau menjelaskan dari mana sumber penghasilan Anda untuk membiayai semua itu. Cukup bilang padanya, “Alhamdulillah ya, rezeki mah, datangnya dari mana aja.”
BACA: Gosip Kantor, Abaikan Atau Konfrontasi?
4. Gosip Teman Kerja
Ada desas desus soal si A. Mengingat Anda cukup dekat dengan si A, Si Kepo berusaha mengorek informasi dari Anda. Meski Anda bilang tidak tahu, dia tetap tidak berhenti menggangu.
Ada saja caranya, entah bicara seolah sambil lalu atau menyampaikan pernyataan-pernyataan yang bisa memancing Anda untuk ‘meluruskan’ faktanya.
Menghadapi kekepoan seperti itu lebih baik bila Anda bersikap pura-pura tidak tahu atau memasang muka heran seolah belum pernah mendengar cerita itu.
Kalau cara itu tidak mempan juga, sampaikan saja padanya, “Lebih baik kita tanya langsung, yuk, ke dia. Atau kamu mau aku yang menanyakan ke dia?” Pasti Si Kepo memilih menyingkir dari hadapan Anda.
5. Info Tentang Bos
Atasan adalah sumber kekepoan yang menarik. Apalagi bila Anda dianggap punya akses informasi langsung. Misalnya, sebagai sekretaris atau orang kepercayaannya. Anda pasti bakal menjadi sasaran kekepoannya.
Dia akan mengorek berbagai informasi melalui Anda. Entah soal kebijakan, kehidupan rumah tangga, siapa yang bakal dipromosikan atau siapa yang habis kena damprat. Apalagi seputar hot info, apakah Si bos punya affair, ya hal-hal semacam itulah.
Menghadapi sikapnya yang bak wartawan infotainment, Anda jangan terpancing untuk berkomentar. Salah bicara, pernyataan Anda bisa menjadi bumerang, apalagi bila sampai ke telinga Si Bos.
Untuk memuaskan ego Si Kepo, Anda balik mengejarnya dengan pertanyaan-pertanyaan, meski Anda sesungguhnya tahu jawabannyanya.
Anda lebih baik berpura-pura menjadi orang yang kudet alias kurang update. Sekali ia menganggap Anda payah dalam soal pergosipan dan tidak berguna untuk memperkaya perbendaharaan informasinya, ia pasti segan mengganggu Anda lagi.
Emma Aliudin
KOMENTAR