Apa, sih arti kata Kepo? Menurut urbandictionary.com, kata “Kepo” berasal dari bahasa Hokkien yang biasa digunakan dalam pergaulan di Medan, Palembang dan Pekanbaru.
Bahasa gaul Singlish (Singapore-English) menyebutnya ‘kaypoh’ yang artinya really curious. Sering disebut sebagai kepanjangan dari ‘Knowing Every Particular Object’. Jadi, arti kata Kepo kurang lebih adalah ‘mau tau banget’.
Konon, rasa ingin tahu sudah menjadi sifat dasar manusia. Jadi sesungguhnya punya sikap ingin tahu terhadap urusan orang lain wajar-wajar saja.
Nah kalau porsinya berlebih, jadi menyebalkan dan membuat sasaran kepo jadi merasa tidak nyaman.
Nah, apa saja 5 konflik kantor yang bikin Si Kepo penasaran dan bagaimana cara berkelit dari gossip kantor tersebut?
1. Tugas Kantor
Si Kepo selalu ingin tahu apa yang sudah, sedang, dan akan Anda lakukan sehubungan dengan tugas-tugas Anda. Keingintahuannya tak jarang melebihi supervisor atasan langsung Anda.
Pertanyaan yang muncul biasanya berkisar, “Dapat tugas-tugas apa dari Si Bos? Deadline kapan? Sudah sampai di mana?”
BACA: Penyebab Perempuan Sukses Lebih Rentan Gosip
Niatnya tentu bukan ingin membantu. Tak jarang hanya sekadar iseng, ingin membandingkan bobot tugasnya dengan orang lain, atau mencari kawan untuk di-curhati soal pekerjaannya sendiri.
Dalam takaran wajar, Anda bisa memuaskan keponya dengan jawaban tentang kondisi yang sesungguhnya.
Bila mulai merasa terganggu, katakan bahwa tugas Anda sangat berat dan mulai kewalahan mengerjakannya. Lalu tanyakan padanya? “Kamu mau bantu?” dijamin, Si Kepo bakal segera kabur.
2. Kehidupan Pribadi
Pembicaraan seputar hal pribadi biasanya memang ampuh sebagai pemecah kekakuan di lingkungan kerja. Obrolan soal pasangan, anak, teman bahkan mama mertua kerap jadi topik favorit.
Anda bisa membangun keakraban dengan rekan kerja dan menjadikannya selingan menyenangkan dalam rutinitas kerja.
Meski begitu, Anda tentu ingin punya batasan hal apa yang ingin Anda bagi dengan teman-teman kantor atau menjadi milik Anda sendiri. Si Kepo, kadang tidak peka dengan kebutuhan ini.
Sepertinya ia merasa punya hak untuk masuk hingga ke dalam-dalamnya, tak cukup dengan obrolan di permukaan saja.
Contohnya, sekali Anda curhat padanya tentang ibu mertua, dia akan terus meng-update perkembangannya. Lama-lama Anda risih dan merasa terganggu.
Nah, bila sudah sampai tahapan ini Anda bisa mencoba mengalihkan perhatiannya. Secara becanda Anda katakana padanya, “Ah, gue, kok, jadi berasa seleb. Enggak penting banget dibahas. Mending kita ngomongin seleb beneran deh. Lebih seru.”
3. Rahasia Dapur
Ini salah satu topik favorit Si Kepo. Mengintip dapur tetangga selalu menjadi kesenangannya. Melihat Anda pakai baju baru di tanggal tua, dia akan menyelidik dari merek hingga harga.
Melihat posting liburan Anda di media sosial, dia akan menginvestigasi destinasi, transportasi, hingga akomodasi.
Alasannya, supaya bisa jadi panduan bila dia ingin berlibur ke tempat yang sama. Tapi lebih sering terjadi, ia hanya penasaran, kok, bisa-bisanya Anda punya banyak uang untuk membiayai segala pengeluaran itu?
Apalagi bila posisi dan jabatan Anda di kantor mirip-mirip. Dia mungkin akan mulai dengan sindiran-sindiran halus yang mengarah ke soal pendapatan.
Tapi bukan tak mungkin dia akan menanyakan langsung soal berapa besar gaji Anda. Menghadapi kekepoan seperti ini Anda tak perlu terpancing untuk buka kartu.
Atau menjelaskan dari mana sumber penghasilan Anda untuk membiayai semua itu. Cukup bilang padanya, “Alhamdulillah ya, rezeki mah, datangnya dari mana aja.”
BACA: Gosip Kantor, Abaikan Atau Konfrontasi?
4. Gosip Teman Kerja
Ada desas desus soal si A. Mengingat Anda cukup dekat dengan si A, Si Kepo berusaha mengorek informasi dari Anda. Meski Anda bilang tidak tahu, dia tetap tidak berhenti menggangu.
Ada saja caranya, entah bicara seolah sambil lalu atau menyampaikan pernyataan-pernyataan yang bisa memancing Anda untuk ‘meluruskan’ faktanya.
Menghadapi kekepoan seperti itu lebih baik bila Anda bersikap pura-pura tidak tahu atau memasang muka heran seolah belum pernah mendengar cerita itu.
Kalau cara itu tidak mempan juga, sampaikan saja padanya, “Lebih baik kita tanya langsung, yuk, ke dia. Atau kamu mau aku yang menanyakan ke dia?” Pasti Si Kepo memilih menyingkir dari hadapan Anda.
5. Info Tentang Bos
Atasan adalah sumber kekepoan yang menarik. Apalagi bila Anda dianggap punya akses informasi langsung. Misalnya, sebagai sekretaris atau orang kepercayaannya. Anda pasti bakal menjadi sasaran kekepoannya.
Dia akan mengorek berbagai informasi melalui Anda. Entah soal kebijakan, kehidupan rumah tangga, siapa yang bakal dipromosikan atau siapa yang habis kena damprat. Apalagi seputar hot info, apakah Si bos punya affair, ya hal-hal semacam itulah.
Menghadapi sikapnya yang bak wartawan infotainment, Anda jangan terpancing untuk berkomentar. Salah bicara, pernyataan Anda bisa menjadi bumerang, apalagi bila sampai ke telinga Si Bos.
Untuk memuaskan ego Si Kepo, Anda balik mengejarnya dengan pertanyaan-pertanyaan, meski Anda sesungguhnya tahu jawabannyanya.
Anda lebih baik berpura-pura menjadi orang yang kudet alias kurang update. Sekali ia menganggap Anda payah dalam soal pergosipan dan tidak berguna untuk memperkaya perbendaharaan informasinya, ia pasti segan mengganggu Anda lagi.
Emma Aliudin
KOMENTAR