Tabloidnova.com – Tidak pernah ada ambisi dalam diri Maher Zain untuk membuat anak perempuannya, Aya, mengikuti jejaknya sebagai penyanyi. Ketika tiba-tiba ia berkeinginan berduet dengan anaknya yang kini berusia 5 tahun, itu semata-semata karena ia jatuh cinta dengan lagu “Madinah,” yang ia anggap indah. Ia ternyata harus menyogok anaknya agar mau berduet dengannya.
“Begitu saya dengar lagunya, saya bilang pada Aya. ‘Please, Aya, I want you to sing for me.’ Awalnya, dia bilang tidak. Saya harus memohon padanya. Sebenarnya, saya bisa saja menggunakan anak kecil lain menyanyi di lagu itu tetapi saya benar-benar ingin Aya yang menyanyikannya. Saya rayu dia jika ia bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan. Saya bilang padanya jika ia boleh buka situs mainan dan memilih mainan apapun yang ia suka. Setelah memilih cukup lama, ia hanya memilih satu boneka. Saya bilang padanya jika ia boleh memilih lagi. Tetapi, ia menolak. ‘I’m okay, Dad!’,” kenang penyanyi kelahiran 16 Juli 1981 ini.
Dan, rayuan itu ternyata tidak sepenuhnya berhasil karena ketika ia bawa Aya ke studio rekaman, sang anak sempat rewel.
“Begitu kita akan mulai rekaman, ia tiba-tiba menolak untuk melakukannya. Saya sempat depresi menghadapinya. Saya jelas tidak bisa memaksakannya. Ia lalu keluar studio. Tetapi, setelah lima menit keluar, ia kembali masuk ke dalam studio. Saya tanya padanya apakah ia sudah siap untuk rekaman. Ia pun mengangguk. Untuk memastikan anak saya tenang di dalam studio, saya pun membuka situs mainan itu lagi dan menyuruh dia memilih lagi. Jadi, saya harus membayar anak saya agar dia mau berduet. Untung, permintaannya tidak aneh-aneh. Ini jadi pengalaman yang menyenangkan buat saya bersama anak saya,” ujar Maher.
Walau berhasil memperkenalkan pekerjaan kepada sang anak, penyanyi yang akan menggelar konser di lima kota di Indonesia ini mengaku tidak akan memaksakan anaknya untuku mengikuti jejaknya sebagai penyanyi.
“Yang pasti, apapun yang ingin lakukan nanti pada saat Aya besar, saya tidak mungkin menjadi manajernya karena saya akan mengawasinya terlalu ketat. Yang penting, sebagai orang tua, kita hanya bisa mengajarkan nilai dan sikap hidup yang baik seperti yang diajarkan dalam agama Islam. Kita hanya bisa mengarahkan, membesarkan dan mengedukasi dengan ajaran yang benar. Yang penting, pada saat mereka dewasa, ia bisa mengambil keputusan yang benar untuk hidupnya. Saya sendiri tidak keberatan jika ia ingin menjadi penyanyi. Tetapi, sebaiknya tanya saya 15 tahun ke depan karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang!” katanya.
Syanne
KOMENTAR