Pihak GrabCar mengaku sudah mengetahui peristiwa driver yang mengantuk sehingga membuat penumpang menggantikan posisinya membawa mobil.
Kejadian ini terungkap setelah penumpang dalam kejadian tersebut menuliskan kisahnya di jejaring sosial Facebook.
Public Relation Manager of Grab Taxi and GrabCar Ekhel Chandra Wijaya yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kejadian tersebut.
"Kita sih masih investigasi dulu untuk cari tahu penyebabnya gimana, jadi kita belum bisa komentar dulu. Kita akan cek kebenarannya dari kedua belah pihak, baik dari passenger-nya maupun teman driver-nya," kata Ekhel saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2016).
Meski belum mempunyai kesimpulan mengenai kejadiannya, tetapi Ekhel mengatakan, pihaknya telah memberi anjuran agar sopir beristirahat yang cukup untuk bekerja. Kalau mengantuk, dianjurkan mencari tempat istirahat dahulu.
Baca juga: Penumpang Ini Terpaksa Jadi Pengemudi Gara-gara Sopir Taksi "Online" Mengantuk
Menurut dia, tidak ada jam kerja dan target khusus yang dibebankan kepada sopir meski ada kriteria penilaian atau rating bagi sopir untuk dapat intensif. Namun, lanjut Ekhel, untuk dapat intensif bukan dilihat dari jumlah penumpang semata.
"Enggak karena penumpang, biasa untuk menjaga standar itulah. Misalnya contoh rating bintangnya mesti di atas berapa, cancel rating mesti di atas berapa, tapi enggak spesifik soal jumlah (penumpang)," ujar Ekhel.
Lantas, adakah sanksi untuk sopir yang mengantuk dan membahayakan keselamatan penumpang? Ekhel mengatakan, sanksi bergantung tingkat pelanggaran. Namun, tetap harus menunggu hasil investigasi.
"Mulai cuma teguran, suspend sementara, sampai training lagi atau sampai pemutusan hubungan kerja permanen. Tapi ini kita masih investigasi dulu," ujarnya.
Seorang penumpang GrabCar, Irfan, menuliskan kejadian itu terjadi pada Kamis (29/9/2016) malam lalu.
Ia menumpang GrabCar dengan pengemudi berinisial S, bersama beberapa temannya. Ia sudah curiga kalau sopir mengantuk. Terbukti di samping Taman Makam Pahlawan Kalibata di Jalan Raya Pasar Minggu, mobil Avanza yang dikemudikan S menyelonong ke kiri hampir menabrak sebuah mobil yang diparkir.
Kejadian berikutnya terjadi di daerah Poltangan, Pasar Minggu. Kali ini S nyaris tertidur sembari mengemudi.
"Posisinya sebelum pintu rel kereta, giliran pengemudi motor yang mau ditabrak. Kali ini gue negur si driver dengan nada keras. Pas gue nengok ke arah dia, ternyata kepala dia sudah tertunduk mirip orang yang ketiduran sambil dengar ceramah," tutur Irfan.
Irfan meminta menepi dan memaksa S untuk tidak menyetir lagi. S mengakui kalau mengantuk sehabis minum obat.
"Iya Pak, saya pilek, saya minum obat jadi ngantuk. Ngantuknya enggak ketahan, Pak," sambungnya meniru jawaban S.
Robertus Belarminus / Kompas.com
KOMENTAR