Usia dan pengalaman kerja tentu memengaruhi cara berpikir seseorang. Namun, hal itu tak lepas dari cara setiap orang beradaptasi dengan perubahan baik yang ada didalam perusahaan maupun dunia luar.
Itu sebabnya, sering ditemukan posisi atau jabatan yang amat dinamis dalam perusahaan. Promosi jabatan pun jauh berkembang. Artinya, tidak menutup jika suatu hari Anda akan menjadi bos untuk senior yang ada di kantor.
Begitu pun sebaliknya, bukan hal tak mungkin jika nanti Anda memiliki bos yang usianya terpaut jauh lebih muda.
Tak suka? Adalah reaksi alami setiap orang untuk menolak hal baru dalam rutinitas yang biasa ia jalani. Termasuk mendapati orang yang lebih muda darinya berkedudukan lebih tinggi dalam struktur kerja.
Baca: 6 Aturan untuk Bekerja Pada Atasan Muda
Terkait bos yang lebih muda dari Anda atau justru Anda yang menjadi bos di usia muda, tentu bukan persoalan mudah untuk tim kerja.
Selain cara berpikir, pertimbangan pengambilan keputusan, masukan subyektif, akan banyak ditemui tantangan dari mereka yang tak satu suara dengan Anda.
Namun, perkembangan yang ada di internal maupun eksternal perusahaan pun menuntut seseorang yang berani melakukan inovasi dan memiliki ide kerja sesuai tren di lingkungan sekitar.
Itulah mengapa perusahaan cenderung memilih mempekerjakan bos berusia muda sebagai jalan keluar.
Baca: Iseng Rekam Video Anaknya Bermain, Edi Dapat Ratusan Juta Per Bulan. Wow!
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal Personnel Psychology, mengatakan bos muda bisa membuat tim kerja dan suasana kerja jadi kurang kondusif untuk anak buah berusia senior.
Sebab, anak buah berusia senior sulit untuk mematuhi dan menghormati gagasan atau masukan dari atasan yang berusia lebih muda dibandingkan mereka.
Orlando Richard, salah satu penulis studi dan asisten profesor di University of Texas di Dallas, AS, mengatakan bahwa transformasi kepemimpinan seharusnya menjadi fase inspiratif untuk mendorong karyawan lainnya bekerja maksimal.
Namun, kondisi itu tidak ditemukan ketika atasan yang dipromosikan menjadi pimpinan berusia lebih muda ketimbang kebanyakan karyawan lainnya.
“Natural saja seseorang kurang menghormati orang lain yang berusia lebih muda dari mereka,” jelas Richard.
Selain itu, komitmen karyawan dalam tim kerja yang dipimpin bos berusia muda pun mengalami krisis kepercayaan.
“Kurangnya loyalitas karyawan bisa berdampak buruk pada produktivitas, performa kerja, dan kualitas hasil kerja,” jelas Richard.
“Divisi sumber daya manusia harus memiliki pertimbangan akurat dan penjelasan kuat mengenai penempatan pemimpin dan manajer di perusahaan mereka, mulai dari latarbelakang akademis, kemampuan, dan usia,” urainya.
Sebab, salah memposisikan karyawan dalam satu jabatan dampaknya memengaruhi keseluruhan bisnis perusahaan.
Baca: 6 Langkah Jadi Atasan Bijak
“Pada dasarnya, tidak ada orang yang ingin bekerja untuk seseorang yang tidak mereka hargai atau hormati,” pungkasnya.
Studi ini mempelajari pergerakan dan perkembangan bisnis di sejumlah perusahaan di Amerika Serikat dan Turki.
Pada dua negara tersebut, studi menemukan bahwa menempatkan seseorang yang berusia muda dan kurang pengalaman justru memicu perusahaan merugi hingga penurunan produktivitas kerja.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR