Pernikahan Asty Ananta dengan Hendra Suyanto, 2 Oktober 2016 lalu, masih menyisakan tanya. Setelah kisruh Asty tak mendapat restu dari orangtuanya, publik lantas bertanya-tanya siapa yang menikahkan Asty saat itu. Sebab, seperti diketahui, Asty dan Hendra melalui proses pernikahan secara Islam. Namun, orangtua Asty dipastikan tak hadir di sana.
Pertanyaan tentang siapa wali nikah Asty, langsung ramai diperbincangkan netizen. Namun, hal itu langsung dijawab oleh pedangdut Kristina, salah seorang sahabat Asty yang datang ke acara tersebut. "Diwakilkan, memang sama penghulunya. Secara Islam itu sah," kata Kristina saat dihubungi, Rabu (12/10/2016).
Baca: Tidak Temui Ibu, Asty Ananta Menikah Saat Sang Bunda Dirawat di Rumah Sakit
Kristina akhirnya ikut bicara, sebab ia mengaku tak tega mendengar sahabatnya dihujat di media sosial. Untuk menengahi, Kristina meminta publik untuk menilik Undang Undang Pernikahan yang menyebutkan kalau perempuan diatas 21 tahun, dan beragama Islam, boleh dan sah dinikahkan oleh wali hakim.
"Secara Islam baca deh, kecuali wanita dibawah usia 20 tahun yang harus ada walinya. Asty kan sudah diatas 20 tahun, ada wali hakim, penghulu juga sudah menikahkan," kata Kristina.
Namun masalahnya, pernikahan Asty dan Hendra ini tidak mendapat restu dari orangtuanya. Lantas, apakah pernikahan itu tetap sah dimata hukum Islam? "Secara Islam dia sudah wanita dewasa diatas 20 tahun secara agama sah," tegas Kristina.
Baca: Terungkap, Ini Mahar Pernikahan Asty Ananta dari Hendra
Sementara itu, ibunda Asty, Yuntianingrum Agustarini yang sempat dihubungi secara terpisah, terang-terangan menyebut tak mau memberi restunya karena keluarga sama sekali tak tahu latar belakang Hendra.
"Saya dan suami, serta adik-adiknya dia bilang tidak merestui. Karena kalau menikah sebagaimana lazimnya orang. Tapi dia ngotot menentukan menikah tanggal 2 (Oktober) di Bali," kata Yuntianingrum.
"Terus saya bilang, 'Silakan kalau memang sudah jadi bandamu, kamu sudah besar, dewasa, silakan. Tapi kita tidak bisa merestui," tegas Yuntianingrum.
KOMENTAR