Kita seringkali menuliskan wewangian mobil dalam daftar belanja bulanan kita. Tujuannya, biar mobil harum dan nyaman dikendarai setiap harinya. Apalagi sekarang ini sudah banyak jenis wewangian mobil dari berbagai merek terkenal dengan varian keharuman sesuai selera Anda.
Sayangnya, hal ini justru bisa menganggu kesehatan Anda dan sekeluarga. Mengapa?
Pasalnya kebiasaan menaruh wewangian di depan kisi AC mobil dapat mengakibatkan molekul-molekul dari dari bahan parfum menjadi lebih pekat. Ketika terhirup ia akan melekat pada darah. Dampaknya ialah memicu rasa mual bahkan pening.
Hati-hati juga menaruh wewangian di atas dashboard. Maksudnya, sih, agar wanginya tersebar ke belakang. Padahal, letaknya yang di dashboard rentan terpapar sinar Matahari. Ketika kena paparan sinar Matahari tadi, akan muncul zat lain yang tidak baik bagi tubuh.
Baca: Rutin Bersihkan AC Kurangi Polusi Udara di Rumah
Wewangian itu sendiri dibuat dari setidaknya 500 bahan kimia. Ada kemungkinan beberapa bahan itu memicu alergi. Pencampuran berbagai bahan kimia juga berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Sebut saja kesulitan bernapas, memperburuk gejala asma, mual, hingga mudah stres akibat parfum mobil yang tidak cocok. Efek samping dari parfum mobil akan semakin menjadi ketika musim hujan tiba. Pasalnya, tekanan udara di dalam kabin yang meningkat membuat semburan parfum menjadi semakin pekat.
Baca: Riset: 90 Persen Kru Pesawat Udara Alami Insomnia
Selain itu, seperti yang dikatakan oleh Heru Wibowo, manager bengkel Pro-Q kepada Otomania, debu bukan musuh utama kebersihan dan kesehatan udara di dalam mobil.
Menurut Heru, pendingin yang memanjakan kita bisa jadi penyebab lain kabin tak sehat. Jangan lantas masih dingin lalu abai merawatnya. Soalnya, filter AC yang kotor bisa menurunkan kualitas udara dalam kabin. Di dalam filter yang tak terawat terdapat kotoran, jamur, dan debu.
Baca: Waspadai Dampak AC Dan Kipas Angin
Kotoran yang menumpuk di sistem instalasi AC akan tersembur ke dalam kabin. Terlebih ketika kita menambah kekencangan hembusan blower. “Kotoran yang ada di saluran AC makin terhempas keluar. Efeknya kabin makin tidak sehat,” ujar Heru Wibowo, manager bengkel Pro-Q, seperti yang dilansir otomania.com.
Selain masalah filter AC, kita juga perlu mengatur sirkulasi udara di kabin demi kualitas udara yang sehat. Akan lebih baik bila kita membuka sedikit jendela setiap dua jam sehingga ada pertukaran udara di dalam kabin. Hal ini penting untuk menjaga kualitas oksigen di kabin tetap terjaga.
Sumber: intisari-online/Otomania
KOMENTAR