Makin banyak inovasi produk olahan aloe vera yang dibuat Sunani, mulai dari makanan hingga produk kecantikan. Produk-produk I Sun Vera pun makin dikenal, termasuk di negeri tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Tahun 2007 nama I Sun Vera secara legal sudah terdaftar. Toh, sukses dengan bendera I Sun Vera dan memiliki omzet ratusan juta tak membuatku berdiam diri. Aku makin serius menekuni sekaligus melakukan evaluasi untuk perbaikan produk. Tak hanya mengandalkan jelly dan dodol aloe vera, aku juga berinovasi menciptakan produk makanan lain.
Terpikir di benakku membuat kerupuk aloe vera. Ide ini kudapatkan di dapur ketika tengah memproduksi jelly. Keesokan harinya, langsung kucoba. Setelah berhasil, kerupuk aloe vera kubawa ke pameran, kupamerkan sekaligus jadi test food. Ternyata responsnya bagus, bahkan banyak orang penasaran.
Untungnya aku bukan orang yang cepat puas. Aku selalu berusaha mencoba dan berekperimen mengolah aloe vera. Selain kerupuk, aku kembali berinovasi dengan membuat stik bawang. Memang, banyak yang awalnya meragukan produk makanan olahan aloe vera buatanku. Baru setelah mereka mencoba biasanya mau mengakui. Ha ha ha.
Kepada mereka yang meragukan inovasiku, kujelaskan bagaimana proses pembuatannya. Ini sekaligus mengedukasi dan memasyarakatkan bahwa aloe vera bisa diolah menjadi apa saja. Kalaupun nantinya mereka mencoba dan mengolahnya sendiri, aku justru senang karena pasar aloe vera jadi meningkat.
Soal bisnis, aku tidak pernah merasa tersaingi. Semakin banyak kompetitor, aku makin terpacu untuk berinovasi. Modalku adalah kecintaan membuat kue. Jadi aku tidak pernah merasa bisnis menjadi beban, malah aku keasyikan sendiri.
Mengingat produk kue nastarku masih menjadi favorit, aku pun mulai memasukkan bahan aloe vera ke dalam nastar. Pikirku, kalau stik bawang dan kerupuk saja bisa, pasti kue nastar pun bisa. Aku pun mulai membuat kue nastar berbahan aloe vera. Untuk selai di dalam nastar, aku menggunakan campuran nanas dengan aloe vera. Wah, rasanya lebih enak. Akhirnya terpikir untuk menjual selai nenas dan aloe vera yang bisa dinikmati dengan roti secara terpisah.
Memanfaatkan Limbah
Melihat limbah aloe vera yang menumpuk, aku tak kehabisan akal. Aku mulai mencari tahu bagaimana cara memanfaatkan limbah-limbah tadi. Setelah mencari berbagai referensi, aku menemukan bahwa limbah kulit aloe vera ternyata bisa dijadikan teh dan bermanfaat untuk kecantikan. Setelah melalui beberapa kali percobaan, responsnya semakin baik.
Aku bersyukur, karena sepertinya ide selalu datang dengan banyak cara. Entah kebetulan ataupun memang peluang yang sepertinya datang menghampiri. Semuanya kumanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setelah berhasil membuat teh aloe vera yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan, aku mulai tertarik untuk mengeksplor produk kecantikan dari aloe vera yang lain. Pilihanku jatuh pada sabun yang dapat mencerahkan kulit dan wajah karena mengandung vitamin A dan E.
Teh dan sabun biasanya kutitip jual di beberapa salon. Hingga hari ini setidaknya ada 20 produk yang kuciptakan dengan bahan dasar aloe vera. Produk terakhir yang dicari adalah bakso aloe vera. Khusus untuk bakso, aku tidak memproduksinya setiap hari, tapi sesuai pesanan. Mengolah bakso aloe vera memang tidak sulit, tetapi penyimpanan dan pemasarannya yang masih terus kutingkatkan. Rencananya, dalam waktu dekat ada dua produk lagi yang akan aku launching.
Promosi di Pameran
KOMENTAR