Tinggal jauh dari ibukota membuatku harus gencar mempromosikan I Sun Vera. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti berbagai pameran, baik di Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Dugaanku tepat, kebanyakan orang-orang yang kutemui hanya mengenal produk aloe vera sebagai produk minuman, padahal aloe vera dapat diolah menjadi berbagai macam produk. Aku sering menemukan eskpresi kaget atau heran pengunjung saat melihat produk olahanku. Biasanya, aku langsung memberikan penjelasan dan meminta mereka mencoba beberapa sample sampai akhirnya mereka memborong produkku.
Kesungguhanku dalam mempromosikan produk olahan avloe vera membuatku digandeng oleh beberapa dinas di Pontianak. Beberapa kali aku diajak mewakili provinsi ke berbagai pameran nasional. Aku bangga diberi kepercayaan sekaligus bisa mempromosikan langsung produk olahanku kepada masyarakat yang lebih luas.
Agar produkku makin dilirik, bukan hanya karena ragamnya yang banyak, aku pun membuat kemasan yang menarik. Tepat di tahun 2008, aku mulai mengemas produk dengan desain yang menarik. Dulu, aku hanya menggunakan plastik mika tanpa nama, tetapi sejak tahun 2008, aku sudah mulai menggunakan kemasan kotak cantik berikut merek dagangnya.
Produksi yang semakin banyak tentu membutuhkan tenaga yang juga tak sedikit. Dari awalnya hanya dibantu dua karyawan, di tahun 2004, akhirnya bertambah hingga 20 karyawan di tahun 2010. Aku juga sudah membuat struktur dan sistem yang terorganisir. Pembagian tugas, mulai produksi hingga distribusi, kuserahkan ke karyawan, sementara aku bertugas di bagian keuangan dan promosi. Jadi, aku masih terlibat dan tidak langsung melepasnya begitu saja walaupun sudah berjalan dengan baik.
Aku juga mendapatkan berbagai penghargaan dan mulai diakui secara nasional. Salah satunya OVOP (One Village One Product) dari Kementrian Perindustrian. Tahun 2010, aku juga mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk membesarkan usaha. Dana tersebut kugunakan untuk merenovasi dan membuat workshop serta toko menjadi lebih baik. Aku ingin masyarakat yang datang ke toko merasa nyaman dan enak saat berbelanja oleh-oleh I Sun Vera.
Tahun-tahun berikutnya, aku semakin dikenal dan kembali mendapatkan berbagai penghargaan. Buah dari kerja keras dan keyakinanku terhadap aloe vera terbayarkan. Tak hanya meningkatkan perekonomian rumah tangga, tetapi aku juga bisa menciptakan lapangan kerja dan bermanfaat untuk orang lain.
Ada beberapa pengalaman yang juga membuatku makin meyakini bahwa aku harus terus mengembangkan bisnis aloe vera ini. Aku juga dipromosikan oleh Kementerian Perindustrian untuk bertemu dengan potensial buyer dari Korea. Kebetulan produkku terpilih dari 11 produk UKM Indonesia yang dipilih oleh Korea dan masih dipasarkan hingga hari ini.
Tahun 2012, aku mulai mengekspor produk ke Brunei, Malaysia dan Singapura. Beberapa pesanan khusus biasanya mereka minta dengan nilai transaksi yang fantastis. Aku ingat betul ada seorang konglomerat Malaysia yang membujukku berpartner dan membuat pabrik dengan modal Rp5 miliar. Tersanjung, sih iya, tapi aku lebih suka bekerja sendiri. Biarpun tak memiliki pabrik yang besar, tetapi produkku banyak disukai. Aku juga enggak mau nantinya bermasalah dan produk aloe vera justru diakui sebagai produk negara jiran.
KOMENTAR