Saya juga mulai menekuni olahraga diving ketika Pak Tito bertugas di Papua. Sebetulnya saya, kan, enggak bisa berenang, sampai sekarang. Ha ha ha. Tapi Pak Tito bilang, enggak perlu berenang, malah justru harus dikasih pemberat agar bisa tenggelam. Tadinya saya hanya snorkeling saja, hanya lihat dari atas. Tapi, saya lihat Pak Tito, kok, asyik berenang di dalam. Beliau juga cerita keindahan bawah lautnya. Wah, saya, kan, jadi penasaran dan tertantang. Akhirnya saya belajar dan sekarang sangat menyukainya. Kemarin tanggal 17 Agustus saya mengibarkan bendera merah putih di bawah laut Raja Ampat. Di kegiatan ini saya juga mengajak banyak ibu Bhayangkari untuk terlibat.
Sosok Ibu di rumah seperti apa, sih?
Saya tipe yang tegas dan penuh peraturan. Kebetulan saya banyak menemani Pak Tito bertugas di luar negeri. Beliau juga, kan, sempat bersekolah di luar negeri. Di sini saya menyadari dan melihat bahwa disiplin itu penting untuk kemajuan bangsa. Lalu saya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin dengan waktu, peraturan, sampai berani mendisiplinkan diri sendiri.
Waktu berkualitas Ibu dengan keluarga seperti apa?
Memaknai waktu berkualitas bersama keluarga itu, kan, enggak harus keluar atau pergi. Bisa saja dengan salat berjamaah di rumah. Pandai-pandai membuat waktu yang berkualitas di rumah, ciptakan. Selain itu juga ada gadget yang bisa menjadi media komunikasi, bisa saling bercanda, saling kirim foto, bisa melakukan video call kapan saja, dimanfaatkan dengan baik untuk keep and touch.
Bisakah Ibu berbagi kiat menjaga kesehatan keluarga?
Kebetulan Pak Tito sangat sadar dengan kesehatannya. Ini karena memang banyak keluarganya yang berprofesi sebagai dokter sehingga jadi lebih aware. Saya dan beliau suka sekali treadmill ataupun jalan cepat. Jadi kebiasaan berolahraga tidak lepas dari kami. Selain itu, pastinya makanan harus diperhatikan. Bahan makanan yang bagus, juga proses mengolahnya agar makanan tersebut sehat. Kalau saya lihat Pak Tito makan sudah over, saya biasanya mengingatkan beliau dan mengajak untuk detox dengan berpuasa. Pak Tito juga hobi minum jus sayur dan temulawak. Kalau disediakan, beliau selalu mau. Enggak susah jadinya, karena sudah aware dengan pentingnya menjaga kesehatan.
Di tengah aktivitas yang tinggi, bagaimana Ibu merawat kecantikan?
Saya tidak memiliki ritual perawatan kecantikan, bahkan sangat singkat. Mandi, bersih-bersih dan cuma pakai kosmetik dasar saja untuk natural look. Yang sangat terasa efeknya saya bisa menjaga kebugaran, ya, karena olahraga. Cukup dengan menyempatkan waktu setiap hari untuk treadmill, itu kan, juga bisa menjaga kebugaran yang memiliki efek tampil segar dan cantik.
Saya itu malah sakit kalau enggak olahraga, karena sudah terbiasa. Dulu waktu tinggal di Singapura, dalam sehari saya bisa jalan kaki 12 kilometer dengan kondisi jalan naik, karena tinggal di kawasan Bukit Timah. Perawatan simpel saya hanya olahraga, karena dengan berolahraga maka ada zat endorfin yang mampu melepas ketegangan dan nyaman, happy dan bisa membuat badan lebih fresh.
Bagaimana kiat Ibu membuat rumah menjadi nyaman untuk keluarga?
Bagi saya, rumah itu membahagiakan, ya, karena kita mau menciptakannya. Tentu dengan banyak komunikasi, meluangkan waktu bersama dengan berbagai kegiatan positif, menyediakan waktu me time, dan juga memberikan kesempatan kepada suami melakukan kegiatan pribadi yang tidak perlu diikuti.
Swita Amallia
KOMENTAR