Di era serba digital seperti sekarang, koneksi internet nirkabel (Wi-Fi) hampir menjadi kebutuhan setiap orang. Baik itu di gedung kantor, kampus, restoran, kafe, maupun ruang publik seperti taman, stasiun, dan bandara.
Tak sedikit pula yang memasang sendiri pemancar Wi-Fi di rumah atau membawa perangkat Wi-Fi portabel saat bepergian.
Namun. karena Wi-Fi berada di sekitar Anda dan keluarga setiap harinya, timbul kecemasan seputar keamanan dan efek sampingnya bagi manusia.
Sebuah penelitian di Saudi Arabia yang diterbitkan dalam Journal of Microscopy and Ultrastructure menyebutkan bahwa radiasi Wi-Fi berisiko memicu kanker pada anak.
Mereka dianggap lebih rentan terkena bahaya radiasi dibandingkan orang dewasa.
Akan tetapi, sejumlah peneliti dan ahli kesehatan lainnya masih memperdebatkan kesimpulan yang ditarik dari penelitian tersebut. Lalu mana yang benar mengingat sejumlah alat elektronik lainnya juga mampu memancarkan radiasi tersebut?
Sebelumnya, perlu dipahami setiap perangkat elektronik, termasuk yang bisa memancarkan sinyal Wi-Fi, akan menghasilkan radiasi elektromagnetik.
Radiasi ini adalah gabungan dari medan listrik dan medan magnet. Untuk mengukur besar radiasi yang dihasilkan, peneliti menggunakan kisaran frekuensi rendah sampai tinggi.
Baca: Keseringan Galau dan Pakai Gadget Picu Demensia pada Remaja
Lalu benarkah ada kaitannya antara Wi-Fi dan risiko kanker anak?
Munculnya penelitian yang menyebutkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap radiasi Wi-Fi tentu meresahkan masyarakat. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Radiasi Wi-Fi tidak memicu kanker, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
Kabar baik ini juga ditegaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs resminya menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara radiasi Wi-Fi dengan risiko kanker, terutama pada anak-anak. Pernyataan WHO ini juga didukung oleh para ahli dan ilmuwan di seluruh dunia.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR