Sri Wulandari (28), seorang janda dua anak kembar, tewas akibat sejumlah luka sayatan senjata tajam, Rabu (23/11/2016) malam.
Dia dibunuh oleh I Wayan Tirta Utama (32), seorang residivis. Sri adalah warga Jalan Rohimin RT 08/07, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sedangkan Tirta tercatat sebagai warga Jalan Tiga Putra RT 03/04 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok.
Komisaris Purwanta, Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, menerangkan, kematian Sri terungkap berawal dari kejadian tabrak lari antara mobil Daihatsu Terios warna putih berpelat B 1639 WFG yang ditunggangi Tirta dan Sri dengan sepeda motor Suzuki Satria bernopol B 3323 SMP yang dikendarai Agus Riyanto (28), warga Ciputat.
Awalnya, sekitar pukul 22.00, Agus tengah melintas di Jalan Permata Hijau mengarah ke Pondok Indah.
Ketika tiba di depan Apartemen Simprug Indah, Agus diserempet oleh pengendara mobil Daihatsu Terios yang dikemudikan Tirta hingga Agus menderita lecet di sejumlah bagian tubuhnya.
Baca juga: Ribut dengan Suami, Seorang Ibu Aniaya Anak Kandungnya hingga Tewas
Saat Agus berusaha bangkit, dia melihat mobil Daihatsu Terios itu melaju dengan kecepatan tinggi dengan posisi zig-zag, dan pintu depan kiri dalam keadaan terbuka serta seorang perempuan seperti berusaha bertahan dengan cara pegangan di gagang pegangan tangan yang ada di mobil sambil berteriak.
"Kemudian, mobil tersebut tampak masuk ke underpass di depan kampus Binus Kebayoran Lama dan tiba-tiba berhenti," ujar Purwanta, Kamis (24/11/2016).
Sekitar pukul 22.30, petugas polisi dari Poksek Metro Kebayoran Lama tiba di TKP dan menemukan Sri dalam kondisi luka parah, namun masih hidup. Di sisi lain, Tirta juga terluka parah. Namun, belakangan diketahui akibat dikeroyok massa.
Petugas kemudian membawa Sri ke RS Muhammadiyah Kebayoran Baru, namun ditolak. Dari sana, Sri dibawa menuju Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru. Namun, dalam perjalanan nyawanya tak tertolong lagi.
Akhirnya, jenazah Sri dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Tirta, yang dalam kondisi luka parah karena diamuk massa, juga turut dibawa ke RS Polri.
Kepala Polsek Metro Kebayoran Lama, Komisaris Ardi Rahananta, mengatakan, Sri tewas akibat luka sayatan senjata tajam di beberapa bagian tubuh.
Sedangkan Tirta luka parah akibat dikeroyok massa di underpass Kebayoran Lama. "Dia dikeroyok, setelah warga mendengar teriakan seorang perempuan minta tolong," ujar Ardi.
KOMENTAR