Dengan alat ciptaannya, Oko Rukmana (60), yang hanya tamatan sekolah dasar, mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar. Bukan hanya menjadi bensin, tapi juga solar dan minyak tanah.
Ditemui di rumahnya di Kampung Mekar Biru RT 01/14, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (5/12/2016), Oko mengakui, inspirasinya menciptakan alat daur ulang palstik tersebut muncul setelah mendengar cerita dari menantunya, Kustiman (43), empat tahun lalu.
Kustiman, yang ketika itu sudah pensiun dini dari PT KAI, bercerita bahwa dari artikel yang ia baca, di Amerika plastik sudah bisa didaur ulang menjadi minyak dengan metode pirolisis.
"Mendengar cerita itu saya jadi kepikiran untuk membuatnya. Apalagi, katanya, minyak yang dihasilkan bisa dipergunakan untuk bahan bakar tank," kata Oko.
Keinginan itu bertambah kuat setelah ia mengetahui bahwa ternyata prinsip metode pirolisis ini sangat sederhana : hanya melalui pemanasan hingga suhu tertentu. Dengan metode ini, senyawa hidrokarbon, rantai panjang yang terdapat pada plastik, diubah menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek, menjadi bahan bakar alternatif.
Baca juga: Petani di Mesuji Punya Akun Twitter dan Website
Meski keinginannya membuat alat itu sudah menggebu sejak pertama kali mendengar ceritanya, Oko baru bisa merealisasikannya setahun kemudian, tahun 2013.
Awalnya, Oko bereksperimenbdengan hanya menggunakan kaleng kotak bekas biskuit. Namun, karena takut meledak, Oko pun merelakan tabung bekas jet pump-nya untuk dijadikan alat. Tabung bekas jet pump, menurut Oko, relatif sama karena mampu menahan tekanan hingga 10 bar.
Tabung tersebut ia hubungkan dengan pipa kondensor (pendingin), sementara plastik yang akan diubah menjadi bahan bakar dimasukkan ke dalam tabung, lalu ditutup dan dipanaskan.
Pada tahap pertama pertama percobaannya, Oko memasukkan tiga kilogram plastik ke tabung. Pemanasan ia lakukan hanya dengan kayu bakar.
Tak disangka, dalam waktu satu jam, dari tiga kilogram plastik bekas tersebut Oko mendapat setidaknya tiga liter bahan bakar seperti minyak tanah.
"Awalnya sempat ditertawain sama keluarga dan teman-teman. Mereka bilang eksperimen saya teh konyol," kata dia.
KOMENTAR