Namun, usahanya tak membuahkan hasil. Justru api makin membesar hingga membuat lengan kiri, telinga, serta sebagian wajah dan punggungnya melepuh terkena jilatan api. Tiba-tiba, Tony mendengar teriakan minta tolong dari sang istri, dari balik kobaran api dan asap tebal.
"Pas yang di atas pada teriak panas, panas..., tiba-tiba saya dengar suara istri saya manggil saya. 'Papi, Tony, tolong..! Saya balas berteriak panggil dia, tapi suaranya enggak terdengar lagi. Dan api sudah makin besar, asap sudah ke mana-mana," ucap Tony lirih, sembari menitikkan air mata ke wajah anaknya yang digendong.
Kobaran api dan asap yang makin besar di sekitarnya membuat Tony tak banyak pilihan. Ia berusaha menyelamatkan diri dengan mencari-cari pelampung.
Ia berjalan di tepi kapal sembari menghindari jilatan api. Namun, upayanya gagal karena jilatan api makin besar mengenai tubuhnya. Lantas, ia memilih melompat ke laut tanpa alat bantu apapun.
Teriakan minta tolong dari sang istri kala itu, menjadi suara terakhir buat Tony. Karena, tim DVI RS Polri memastikan satu dari tiga jenazah teridentifikasi sebagai Nia Kurniati
Abdul Qodir / Tribunnews
KOMENTAR