Baru-baru ini laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyebutkan ada pasien Anthrax yang dirawat di RSUP Dr Sardjito. Belasan warga Purwosari, Kecamatan Girimulyo di kabupaten tersebut, terserang penyakit Anthrax karena mengonsumsi daging sapi yang diduga terserang Anthrax.
Tak heran kabar ini langsung menarik perhatian. Sebenarnya apa, sih, Anthrax itu dan bagaimana menghindarinya?
Anthrax merupakan penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Anthrax dapat menyerang kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bersumber dari binatang. Terutama hewan pemakan rumput.
Penularannya melalui kontak dengan hewan yang dicurigai sakit atau produk yang dihasilkan baik secara langsung dan tidak langsung.
(Baca: Jangan Takut Terhadap Anthrax)
Sebagai contoh, penularan yang tidak langsung adalah melalui tanah yang telah tercemar oleh darah atau kotoran hewan yang terinfeksi Anthrax. Namun, spora bakteri Anthrax yang terdapat di tanah tersebut hanya dapat terhirup jika diterbangkan oleh angin yang ekstrim.
Menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.,MMB, FINASIM, FACP, Anthrax merupakan penyakit yang harus diwaspadai. Karena penyakit ini cukup membahayakan.
"Jadi perlu dipahami, Anthrax itu bukan virus, tapi bakteri. Penyakit ini tertular dari hewan. Misalnya, lewat cara membersihkan dari daging yang tidak sempurna, tertular karena terluka hingga tertelan," jelasnya kepada tabloidnova.com, Senin (23/1/2017).
(Baca: Memilih Daging Ayam)
Membersihkan daging menggunakan sarung tangan dan masker serta memasaknya dengan suhu 1000c atau selama 5-10 menit memang bisa menghindari penyakit Anthrax.
Namun, dr. Ari menambahkan, cara ini harus dipastikan, apakah lingkungan sekitar kita diduga terjangkit bakteri Anthrax atau tidak. Karena jika memasak daging dengan suhu tertentu justru bisa menghilangkan kandungan baik yang ada pada daging tersebut.
"Yang penting jangan terlalu berlebihan. Harus kita pastikan di sekitar kita ada yang tertular atau tidak. Jadi, kalau memang diketahui ada bakteri, ya, tidak apa-apa gunakan cara itu (masak dengan suhu tertentu). Tapi kalau tidak ada, baiknya jangan."
Alasannya, menurut dr. Ari, "Karena kalau kita berlebihan malah menghilangkan kandungan baik atau gizi dari makanan itu sendiri," jelasnya lagi.
Penulis | : | Nova |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR