Setiap perempuan tentu harus tahu kondisi organ intimnya. Sebab ada sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan jika Anda tidak pandai menjaga kebersihan vagina.
Salah satu yang sering mengkhawatirkan adalah timbulnya kutil atau bisul, benjolan kecil yang ada di bagian bibir vagina. Saat terasa keluhan seperti gatal, nyeri, dan panas, sebaiknya atasi segera dengan mengunjungi dokter kandungan.
Bukan tak mungkin jika tak diobati dengan tuntas, gangguan awal tadi bisa menyebabkan 6 penyakit berikut. Yuk, kita ketahui bersama-sama, Sahabat NOVA:
1. Kanker vulva
Kanker vulva adalah kanker yang menyerang bagian luar sistem reproduksi wanita (vulva). Area ini termasuk bagian depan vagina, bibir vagina (labia), klitoris, dan kulit serta jaringan yang menutupi tulang kemaluan.
Salah satu tandanya adalah kutil yang tumbuh pada vulva atau benjolan di labia yang diikuti oleh sejumlah tanda berikut: perdarahan setelah hubungan seks, sakit pada vulva, perubahan warna kulit, dan rasa gatal dan terbakar pada vulva yang bertahan lama.
Kecil kemungkinannya benjolan yang Anda temukan adalah tumor sel kanker. Kanker vulva termasuk langka, hanya menduduki 3-4% dari total kasus kanker alat reproduksi wanita. Jenis kanker ini adalah kanker kulit lambat, butuh waktu tahunan untuk berkembang. Perubahan prakanker biasanya dapat dideteksi dan diobati.
Baca: Rutin Pap Smear 1 Kali Setahun, Cegah Kanker Serviks pada Perempuan
2. Herpes genital
Herpes genital pada perempuan umumnya tidak menimbulkan tanda dan gejala sama sekali (asimptomatik). Tapi, jika ada, herpes genital menyebabkan borok atau koreng, bukannya benjolan.
Borok biasanya terasa gatal, panas terbakar, dan lumayan sakit. Borok awalnya berupa bentol kecil mirip gigitan serangga yang berubah menjadi luka melepuh yang terbuka dan terlihat seperti bisul. Jika Anda memiliki borok herpes genital Anda akan cepat menyadarinya karena rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkannya.
Baca: Dengkul 'Kopong' karena Sering Bercinta, 1 dari 15 Mitos Seks yang Tak Perlu Dipercaya
3. Kutil kelamin
Benjolan berdaging berukuran kecil yang padat, timbul, dan memiliki permukaan kasar bisa menjadi pertanda kutil kelamin. Kutil kelamin disebabkan oleh human papilloma virus atau HPV.
Benjolan ini menyerupai kembang kol dan dapat tumbuh dalam kelompok. Anda bisa mendapatkan kutil kelamin melalui kontak kulit antar kelamin atau bahkan menyentuh alat kelamin dengan tangan yang membawa virus.
Kutil dapat tumbuh pada bibir vagina (labia), di dalam vagina, pada leher rahim, dan bahkan di sekitar anus. Benjolan mulai sebagai bintil seukuran butir beras merah muda atau cokelat. Beberapa kutil tidak menimbulkan rasa sakit dan hampir tidak terlihat, sementara yang lain dapat tumbuh dengan diameter lebih dari 7 cm. Beberapa kutil kelamin akan menyebabkan rasa gatal dan terbakar.
Tapi di sisi lain, kebanyakan orang yang mengalami infeksi HPV bisa tidak mengembangkan kutil sama sekali. Jika kutil kelamin muncul, hanya akan tampak dalam beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahunan setelah Anda pertama kali terpapar kontak dengan virus.
Baca: 3 Jenis Penyebab Nyeri pada Vagina Saat Berhubungan Seks
4. Ulkus mole (chancroid)
Chancroid atau ulkus mole adalah infeksi genital yang disebabkan bakteri Haemophilus ducreyi. Bakteri menghasilkan luka terbuka alias koreng yang muncul pada atau dekat organ reproduksi eksternal.
Koreng mungkin berdarah dengan mudah saat disentuh atau menghasilkan nanah menular yang dapat menyebar bakteri selama seks oral, anal, atau vagina.
Chancroid juga dapat menyebar antar kontak kulit dengan orang yang terinfeksi. Wanita dapat mengembangkan empat atau lebih benjolan merah di labia, di antara labia dan anus, atau di paha.
Setelah benjolan menjadi borok, atau terbuka, Anda mungkin mengalami sensasi terbakar atau nyeri saat buang buang air kecil atau buang air besar. Borok memiliki titik pusat yang lembut berwarna abu-abu hingga kuning keabuan dengan ujung yang tajam dan jelas.
Baca: Betulkah Vagina Harus Berdarah?
5. Sipilis
Selama tahap primer sifilis, ulkus yang biasanya menimbulkan rasa sakit berkembang di tempat di mana bakteri masuk ke dalam tubuh. Hal ini biasanya terjadi dalam waktu 3 minggu dari paparan, tetapi dapat berkisar dari 10 sampai 90 hari.
Pada wanita, ulkus dapat timbul pada bagian luar vagina atau di dalamnya. Ulkus biasanya tanpa rasa sakit dan tidak mudah terlihat. Anda bisa tidak mengetahui Anda memiliki ulkus jika itu tumbuh di dalam vagina atau di bukaan rahim (leher rahim).
Ulkus juga dapat muncul di daerah tubuh selain alat kelamin. Ulkus biasanya bertahan selama 3 sampai 6 minggu, dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, dan dapat meninggalkan bekas luka tipis. Tapi meskipun ulkus telah sembuh, virusnya masih ada dan Anda masih bisa menularkan infeksi kepada orang lain.
6. Molluscum contagiosum
Pertumbuhan kutil atau kulit ekstra mirip tahi lalat yang timbul abnormal bisa diakibatkan oleh molluscum contagiosum, virus yang ditularkan melalui kontak kulit atau kontaminasi dari pertukaran barang pribadi, seperti handuk.
Kutil pada awalnya berukuran kecil, padat, memiliki bentuk seperti kubah, tanpa rasa sakit, berwarna merah muda atau seperti daging. Kutil juga memiliki lesung di tengahnya, terlihat licin seperti lilin dan berkilau putih susu. Kutil akan menyebar di seluruh bagian tubuh, terutama akan banyak muncul di wajah, kecuali di telapak tangan dan kaki.
Kutil akan berubah memerah begitu sistem imun tubuh Anda mulai memerangi virus tersebut, dan biasanya akan kebal terhadap pengobatan jika anda memiliki sistem imun yang lemah.
Penyakit kelamin tidak selalu menjadi penyebab kutil dan benjolan di bibir vagina. Ada beberapa kondisi kulit kronis yang dapat menghasilkan luka dan gejala mirip, seperti gatal, sensasi terbakar, dan nyeri.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR