Menurut International Diabetes Federation (IDF), penderita diabetes umumnya tidak mengetahui dirinya mengidap diabetes.
Akibatnya, penanganan terlambat membuat diabetes berkembang menjaddi komplikasi. Oleh sebab itu, sangat penting dilakukan pemeriksaan gula darah untuk mengetahui adanya risiko diabetes atau tidak pada tubuh.
Pemeriksaan gula darah atau tes glukosa darah adalah tes yang bertujuan untuk mengukur jumlah glukosa (gula) dalam darah. Pemeriksaan ini terutama dilakukan untuk memeriksa diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional, di mana kadar gula darah seseorang meningkat.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan gula darah juga dapat digunakan untuk menguji hipoglikemia, ketika kadar gula darah terlalu rendah. Dan hal ini dibedakan berdasarnya 2 tipe diabetes,
Pada orang dengan diabetes tipe 1, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes gula darah sebanyak 4-8 kali dalam sehari. Tes ini bisa dilakukan sendiri pada waktu sebelum makan besar atau makan selingan, sebelum dan sesudah olahraga, dan sebelum tidur.
Pemeriksaan gula darah juga dibutuhkan saat Anda sakit, saat Anda mengubah rutinitas harian Anda, atau jika Anda baru memulai pengobatan baru.
Pada diabetes tipe 2, pemeriksaan gula darah disarankan untuk dilakukan sebanyak dua kali atau lebih dalam sehari, tergantung dari jenis dan jumlah insulin yang Anda perlukan. Anda dapat melakukan pemeriksaan gula darah pada waktu sebelum makan atau sebelum tidur.
Jika Anda penderita diabetes tipe 2 yang tidak memerlukan obat insulin, Anda tidak perlu menguji gula darah Anda setiap hari.
Baca: #29CaraSehat: Manfaat Tes Profil Lipid untuk Hindari Serangan Jantung Akibat Kolesterol
Pemeriksaan gula darah sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah dengan alat yang mudah digunakan. Namun, lebih dari itu, ternyata masih banyak lagi tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah. Apa saja?
1. Tes kadar gula darah sewaktu (GDS)
Tes ini bisa Anda lakukan kapan saja dan di mana saja, sehingga biasa dilakukan oleh orang dengan diabetes. Tes ini mengukur kadar gula darah terlepas dari kapan terakhir Anda makan.
Tes GDS dilakukan secara acak dalam satu hari karena kadar glukosa darah bisa saja berubah setiap waktu pada orang dengan diabetes. Berbeda dengan orang sehat yang biasa mempunyai kadar gula darah yang tidak banyak berubah dalam satu hari.
Jika pada orang sehat dilakukan tes gula darah sewaktu dan hasilnya menunjukkan hasil yang bervariasi, mungkin orang tersebut sedang mengalami masalah pada gula darahnya.
Baca: #29CaraSehat : Rutin Pap Smear 1 Kali Setahun, Cegah Kanker Serviks pada Perempuan
2. Tes gula darah 2 jam post-prandial (GD2PP)
Tes gula darah ini dilakukan 2 jam setelah Anda makan. Tes ini berguna untuk mengetahui apakah seseorang dengan diabetes sudah tepat dengan pola makannya.
Jika hasilnya tinggi, kemungkinan makanan Anda yang Anda makan sebelumnya mengandung jumlah gula atau karbohidrat yang banyak, dan sebaliknya. Tes ini mungkin kurang tepat untuk mendiagnosis apakah Anda menderita diabetes atau tidak.
Baca: #29CaraSehat: Tes Hematologi Lengkap Bantu Mengetahui Kualitas Kesehatan Tubuh
3. Tes gula darah puasa (GDP)
Tes gula darah ini dilakukan setelah Anda berpuasa selama 8 jam. Biasanya Anda disarankan untuk melakukan puasa pada malam hari dan pagi harinya Anda melakukan tes GDP ini.
Tes GDP sering digunakan sebagai tes pertama untuk mengetahui apakah Anda menderita prediabetes atau diabetes.
4. Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
Ini merupakan serangkaian tes yang dilakukan setelah Anda minum cairan manis yang mengandung gula. Tes ini biasanya digunakan untuk mendiagnosis diabetes yang terjadi selama kehamilan (diabetes gestasional).
Tes ini juga bisa dilakukan setelah hamil jika wanita memiliki kadar gula darah tinggi selama kehamilan. TTGO juga bisa digunakan untuk mendiagnosis prediabetes atau diabetes pada orang sehat.
Baca: #29CaraSehat: Yuk, Rutin Periksa Payudara Sendiri di Rumah dengan 4 Cara Ini
5. Hemoglobin A1c (HbA1c) atau glikohemoglobin
Tes ini mengukur seberapa banyak glukosa (gula) yang menempel pada sel darah merah. Tes HbA1c biasanya dilakukan pada penderita diabetes untuk mengetahui seberapa baik ia dapat mengontrol penyakitnya dalam dua sampai tiga bulan terakhir. Dari hasil tes tersebut, dokter juga dapat menentukan apakah obat diabetes Anda perlu diganti.
Hasil tes HbA1c juga dapat memberi tahu berapa kadar rata-rata gula darah Anda. Tes HbA1c juga dapat digunakan pada orang sehat untuk mendiagnosis apakah ia menderita diabetes atau tidak.
Apa saja yang bisa mempengaruhi hasil tes gula darah?
Beberapa kondisi tertentu dapat mempengaruhi hasil tes gula darah Anda, seperti anemia, asam urat, kondisi lingkungan yang panas atau lembap, atau jika Anda sedang berada di dataran tinggi.
Jika hasil dari tes gula darah yang Anda lakukan sendiri terlihat tidak biasa, Anda bisa mengkalibrasi alat Anda atau memeriksa strip tes Anda. Mungkin juga karena prosedur yang Anda lakukan kurang tepat, sehingga bisa mempengaruhi hasil tes.
Biasanya orang dengan diabetes akan memiliki kadar gula darah normal sebesar 70-130 mg/dl sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dl setelah makan. Namun, angka ini bisa berbeda untuk setiap individu dan bisa saja berubah sepanjang hari.
sumber: HelloSehat
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR