Meski dua bulan telah berjalan di tahun 2017, tak ada kata terlambat untuk Anda yang masih ingin mewujudkan resolusi hidup sehat. Baik dari mengatur asupan bergizi sehari-hari, menambah intensitas olahraga secara rutin, mengelola stres dengan lebih baik, dan yang tak boleh dilupakan, tidur cukup dengan durasi 7-8 jam setiap malamnya.
Bicara soal menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat dan bisa menunjang aktivitas harian, olahraga apa yang sedang disukai di tahun ini? Lalu seberapa efektif mengikuti olahraga yang sedang tren untuk menjaga kesehatan?
“Yang perlu diapresiasi adalah makin banyak usia muda tergerak untuk hidup sehat melalui olahraga. Ini sebuah motivasi yang bagus,” ujar dr. Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO dari Rumah Sakit Jakarta membuka obrolan.
Menurutnya, hormon endorfin akan keluar saat seseorang berolahraga dengan intensitas sedang, “Ketika olahraga otak lebih aktif dan hormon endorfin meningkat sehingga menimbulkan rasa bahagia. Sehingga dengan waktu yang cukup, semangat, dan motivasi olahraga akan sangat baik untuk fisik dan jiwa.”
Baca: Mengenal Float Fit, Olahraga yang Akan Nge-Tren di 2017
Dan menilik olahraga yang belakangan semakin diminati sesuai tren, dr. Wishnu menilai hal itu tak salah. Hanya saja, karena tak terbiasa sering didapati cedera pada beberapa orang.
“Misalnya, dia bukan pelari hanya ikut lari maraton karena untuk memperingati momen tertentu. Semua tentu harus dilakukan bertahap. Individunya jangan disalahkan, tapi justru diberitahu cara atau teknik olahraga yang benar. Tren seperti ini juga terjadi di negara-negara lain, kok,” katanya.
Baca: Cara Melakukan Freeletics, Olahraga Tanpa Alat
Lebih jauh, ia menilik figur selebriti dan tokoh idola ikut menggerakkan remaja dan dewasa muda yang melek teknologi makin tertarik berolahraga, “Bukan sekedar tren tapi sudah jadi kebutuhan. Coba saja lihat, ruang terbuka hijau selalu ramai kalau weekend dan tempat futsal ada dimana-mana.”
Sedangkan untuk tren olahraga di 2017 ini, dr. Wishnu menilai selain lari, olahraga dengan gerakan yang bisa dilakukan cepat dan langsung berefek positif pada kesehatan jantung, sistem pernapasan, metabolik, dan kekuatan tubuh semakin diminati.
Terutama, yang sifatnya kalistenik yakni olahraga dengan mengangkat beban tubuh sendiri. Kemudian olahraga dengan kombinasi lari, push up, sit up, ada lompatnya, squat juga disukai. Baik dalam bentuk individu maupun komunitas.
Baca: Jogging Paling Ampuh Turunkan Berat Badan
“Jadi, olahraga seperti TRX dengan menggunakan alat sederhana tapi semua bagian tubuh kena masih disukai. Begitu juga dengan kalistenik, olahraga dengan metode ketahanan otot, keseimbangan, kelenturan dengan beban tubuh sendiri tanpa peralatan yang banyak atau susah.”
Yang menyenangkan, kita tak perlu ikut gym atau olahraga tersebut di ruang terbuka, tapi bisa dilakukan 10-15 menit sebelum pulang kantor atau juga di rumah.
“Olahraga itu idealnya untuk kebugaran jantung, paru-paru, metabolik dilakukan 5 kali seminggu. Kalau latihan kekuatan ketahanan otot 2-3 kali seminggu dan kelenturan 2-4 kali seminggu. Durasinya sekali olahraga 30-60 menit di luar pemanasan dan pendinginan,” ujarnya lagi.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR