Bulan Februari hingga Maret adalah momen untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang eating disorder alias gangguan makan, seperti anorexia nervosa, bulimia, binge eating, dan lainnya.
Bertepatan pula dengan Eating Disorder Awareness Week yang juga dirayakan di dunia, kita diajak untuk sadar bahwa gangguan makan tersebut merupakan gangguan kejiwaan. Yuk, kita kenali 3 gangguan makan yang banyak ditemukan di sekitar kita ini.
Anorexia Nervosa
Anorexia nervosa merupakan salah satu jenis gangguan makan yang ditandai oleh keinginan untuk kurus berlebihan dan dapat berujung kematian. Umumnya kematian terjadi karena penderita gangguan ini mengalami kelaparan, ketidaknormalan elektrolit, atau bahkan bunuh diri.
Gangguan makan ini banyak dialami oleh remaja putri, ditambah lagi dengan pengaruh sekitar dan penanaman nilai yang berkembang di masyarakat bahwa cantik adalah kurus. Namun, sebenarnya gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia maupun jenis kelamin.
Baca: Berat Badan Tinggal 18 Kilogram, Rachel Farrokh Berhasil Sembuh dari Anoreksia
Bulimia
Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang ditandai dengan siklus kalap makan dan perilaku kompensasi, seperti memuntahkan makanan agar dapat mengembalikan atau mengkompensasikan efek setelah kalap makan.
Tentu saja kebiasaan ini akan memiliki efek yang buruk bagi kesehatan tubuh. Kebiasaan untuk makan tidak terkontrol yang kemudian dikeluarkan secara paksa akan merusak sistem pencernaan tubuh dan mempengaruhi keseimbangan tubuh, fungsi hati, dan organ tubuh lainnya.
Menurut Anindita Citra, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Light House Indonesia, bulimia tak hanya melulu makan tak terkontrol dan memuntahkannya, namun bisa juga olahraga berlebihan yang dilakukan setelah makan tak terkontrol.
“Memuntahkan atau olahraga berlebihan setelah makan yang tidak dikontrol dilakukan penderita bulimia karena merasa guilty setelah makan banyak, dan merasa harus mengeluarkan makanan itu agar tubuh kembali pada berat badan semula,” jelas Citra.
Baca: Risiko Penyakit Jika Tubuh Terlalu Kurus
Binge Eating
Binge eating bisa juga diartikan sebagai kalap makan. Sama seperti anorexia dan bulimia, binge eating juga merupakan gangguan makan yang menyebabkan penderitanya memiliki pola makan yang tidak terkontrol.
Biasanya, penderita binge eating akan makan jauh lebih banyak dari normal, makan sampai merasa sangat kekenyangan, makan dalam jumlah yang sangat besar bahkan ketika sedang tidak lapar, dan setelah itu akan merasa bersalah, depresi, dan jijik dengan diri sendiri karena makan banyak.
Intervensi sejak dini pada penderita gangguan makan dapat meningkatkan kemungkinan pencegahan gangguan makan menjadi lebih buruk secara signifikan, lo.
Jadi, bila ada kawan, saudara, atau orang di sekitar kita yang menunjukkan tanda-tanda gangguan makan, yuk kita dorong mereka untuk melakukan deteksi dini dan konsultasi.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR