Di era kekinian, seorang perempuan dituntut menjadi superwoman. Mencari nafkah, menyiapkan dan mengurus anak dan suami dengan baik, serta bertanggung jawab dalam lingkungan sosial.
Sayangnya, terkadang wanita kurang mengapresiasi pencapaian-pencapaian yang diraihnya. Bahkan, cenderung merasa bersalah ketika memberi “reward” bagi dirinya sendiri.
Menurut Farida Tjandra, M.Psi., tuntutan dalam kehidupan tidak bisa diabaikan, “Akan tetapi, kita bisa mengelola setiap tuntutan tersebut sambil tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan dengan berbagai fungsi peran dalam kehidupan sosial.”
Nah, salah satu hal yang perlu diingat pada perempuan adalah untuk mengambil waktu mengapresiasi diri yang ternyata lebih sulit dilakukan dibandingkan bila kita mengapresiasi orang lain.
Baca: Kuis: Sudah Cukupkah Anda Menghargai Diri Sendiri? Cek Disini!
Mengapresiasi diri adalah suatu proses untuk menghargai dan bersyukur atas diri sendiri. Hal ini meliputi rasa syukur atau terima kasih untuk tubuh yang bisa berfungsi dengan baik, talenta yang kita miliki, bersyukur atas kinerja dan bahkan kelemahan yang kita miliki.
Mengapresiasi diri sering diartikan sama dengan self esteem. Namun, kedua hal ini sesungguhnya berbeda. Self esteeem adalah penilaian seseorang terhadap keberhargaan dirinya. Ketika seseorang menilai dirinya sebagai sosok yang berharga maka orang tersebut memiliki self esteem yang tinggi, dan sebaliknya.
Baca: Seberapa Penting Peran Sahabat untuk Perempuan Sukses? Ini Saran Pakar
Nah, daripada menunggu persetujuan dan penghargaan dari orang lain, lebih baik kita mengapresiasi diri sendiri atas pencapaian sekecil apapun. Bahkan, ketika kita mengapresiasi diri sendiri, orang lain juga akan memberikan apresiasi. Lalu, kapan dan bagaimana mengapresiasi diri?
1. Mulailah dari Hal Sederhana
Mensyukuri ketika tubuh kita dapat berfungsi dengan baik, bagaimana kita dapat melakukan rutinitas dengan baik dari pagi hari sampai malam hari, berperan sebagai istri maupun ibu yang bertanggung jawab untuk mengurus kebutuhan anak serta suami dan lain sebagainya.
2. Gunakan Kata-Kata Membangun
Seberapa sering kita terus mengkritik diri dan terus berfokus kepada kesalahan yang kita buat. Hati-hati dengan kata-kata yang kita berikan kepada diri sendiri setiap hari. Sempatkan waktu untuk mengatakan kepada diri seberapa Anda terlihat menarik pada hari itu.
Puji diri Anda ketika berhasil menurunkan berat badan. Berkatalah dengan bangga ketika Anda berhasil membuat masakan baru dari resep online dan berbagai hal lainnya. Berhenti berfokus kepada kelemahan dan mengkritik diri terus-menerus.
Baca: 15 Hal Terkesan Sepele yang Justru Membuat Kariermu Melesat di Kantor
3. Buatlah Jurnal Penghargaan untuk Diri Sendiri
Dengan rutin melakukannya setiap hari, kita akan dapat melihat seberapa banyak kita mengapresasi diri setiap harinya. Jurnal yang dimaksud adalah dengan menuliskan hal-hal yang Anda syukuri setiap harinya, termasuk setiap kelemahan kita.
Bersikaplah empati seperti ketika kita mendengarkan kelemahan orang lain. Ya, kitapun perlu berempati dengan kelemahan diri sendiri. Toh, kita bukan sedang bersikap lembek terhadap diri sendiri dengan tidak mau berubah terhadap setiap kelemahan. Namun, menerima setiap kelemahan sebagai bagian dari diri kita dan berusaha melihat setiap kelemahan itu dari sudut pandang yang berbeda.
Dengan semakin rutin membuat jurnal tentang diri, kita akan semakin peka melihat aspek apa saja yang belum diapreasiasi, serta aspek mana saja dari diri kita yang sudah bisa diapreasiasi dengan baik.
Baca: Ibu, Yuk Lakukan 15 Ide Me Time Cantik yang Hemat Waktu dan Biaya Ini
4. Berikan Diri Sendiri Hadiah
Apa pun bentuknya, hadiah bisa berupa barang seperti kue untuk diri sendiri, “mentraktir” diri sendiri ketika sudah mendampingi anak selama seminggu belajar, membeli handphone baru ketika Anda mencapai target tertentu.
Atau, dapat berupa me time, yaitu waktu untuk melakukan kesenangan untuk diri sendiri tanpa gangguan apapun. Anda bisa menitipkan anak selama 2-3 jam dan manjakan diri untuk melakukan kesenangan tanpa ada urusan anak, pekerjaan ataupun keluarga. Ini seperti Anda sedang mengisi ulang daya kehidupan Anda sendiri.
Hilman Hilmansyah
Kontributor/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR