Preeklampsia merupakan hal yang sangat kita hindari dalam masa kehamilan. Biasanya, preeklampsia muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Preeklampsia adalah gangguan kehamilan yang bisa mempengaruhi kesehatan perempuan dan juga janinnya.
Sayangnya, preeklampsia kerap tak ditandai oleh gejala khusus. Namun secara umum, tanda-tanda preeklampsia adalah tekanan darah tinggi, nyeri di bagian atas perut, muntah, sakit kepala, dan gangguan penglihatan.
Baca: Preeklampsia: Pengaruhnya Terhadap Bayi dan Ibu
Pada perempuan yang sedang mengalami preeklempsia, pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah plasenta terganggu, sehingga lorong pembuluh lebih sempit dari yang seharusnya dan memberi reaksi berbeda terhadap rangsangan hormon. Kondisi tersebut membuat berkurangnya jumlah darah yang bisa dialirkan.
Penyebab terjadinya preeklampsia sendiri sebenarnya belum bisa diketahui secara pasti, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K).
Baca: Pemicu Preeklampsia dan Eklampsia Belum Diketahui
“Pencegahan preeklampsia agak sulit ya, apalagi penyebab preeklampsia belum diketahui,” jelasnya pada NOVA.id.
Namun secara umum, cara yang bisa kita lakukan agar tak terserang preeklampsia selama kehamilan adalah dengan mengurangi diet garam, kontrol tensi atau tekanan darah secara rutin, dan tentu juga menjaga asupan gizi yang dibutuhkan selama hamil.
Bagi perempuan yang rutin memeriksakan kandungannya setiap bulan, gejala-gejala yang muncul dan dikhawatirkan sebagai preeklampsia bisa segera didiagnosis dan ditangani. Maka, bila kita menemukan ada gejala tak wajar selama masa kehamilan, harus segera konsultasi pada dokter.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR