Kita tahu bahwa konsumsi susu merupakan pelengkap dan menyempurnakan pemenuhan kebutuhan gizi kita sehari-hari.
Namun yang tidak kita ketahui, susu merupakan pangan sumber gizi baik gizi makro maupun gizi mikro atau vitamin-mineral.
“Susu menyediakan zat gizi yang bermanfaat dalam setiap tahap perkembangan manusia setelah tahap pemberian ASI eksklusif,” jelas Prof. Dr. Hardinsyah, MS, ahli gizi dan Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan pangan Indonesia (PERGIZI Pangan).
Baca: (6 Sumber Kalsium Lainnya Agar Tulang Kuat Selain Susu)
Menurutnya, konsumsi susu dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan, khususnya pada anak setelah pemberian ASI eksklusif.
Sayangnya, pada kenyataannya sekarang konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
Hanya 12 liter per orang per tahun, atau 3 sendok makan setiap harinya, berdasarkan data dari Nielsen pada tahun 2014.
Baca: (Studi Terbaru: Susu Cokelat Minuman Terbaik Setelah Berolahraga)
Padahal, susu punya banyak kelebihan. Misalnya, mudah dikonsumsi dan rasanya yang enak.
Kemudian, mudah juga dicerna oleh tubuh karena berbentuk cair.
Selain itu, susu juga merupakan minuman yang padat gizi, terutama asam amino, asam lemak, kalsium, potasium, vitamin B2, b3, B6, B12, dan D.
Dalam segelas susu atau sekitar 200 mL, setidaknya terkandung 150 kilo kalori, 6,8 gram protein, 7,2 gram lemak, 250 gram kalsium, dan berbagai vitamin dan mineral lainnya.
Dan, kebaikan susu yang lain adalah tidak menyebabkan kegemukan.
Baca: (Tanpa Vitamin D, Kalsium Tak Bekerja Maksimal)
Namun, Prof. Hardinsyah mengingatkan, minum susu juga jangan berlebihan.
Untuk anak-anak sekitar usia 6 hingga 10 tahun setidaknya sekitar 1.600 mL, remaja, dan dewasa sekitar 2.000-2.500 mL.
Jadi, jangan ragu untuk konsumsi susu, ya. Biasakan minum susu setidaknya satu gelas setiap hari dan rasakan manfaatnya.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR