Tujuan dari pengobatan stroke adalah meminimalkan kerusakan sel-sel otak dan meringankan kecacatan yang telah terjadi.
Alur manajemen stroke akut pertama kali adalah menilai sistem airway, breathing dan circulation (sistem ABC). Bila sistem ABC tidak didapatkan gangguan, tatalaksana dilanjutkan ke manajemen stroke berikutnya.
Cara pengobatan stroke dilakukan dengan memerhatikan jenis strokenya. Pada stroke iskemik dengan onset (tampilan pertama dari gejala) 3 jam pertama dapat dilakukan trombolisis (memasukkan obat pengencer darah secara intravena/infus).
Tidak semua penderita dapat dilakukan trombolisis. Ada beberapa persyaratan medis yang harus dinilai untuk mengetahui perlu atau tidaknya dilakukan trombolisis bagi penderita.
Bila trombolisis tidak dapat dilakukan maka penderita diberikan obat oral (antiplatelet). Pengobatan pada penderita stroke hemoragik adalah menjaga tekanan darah sesuai target dengan memberikan obat antihipertensi. Bisa juga dilakukan tindakan operasi dengan indikasi khusus.
Bila penderita stroke hemoragik ataupun iskemik mengeluhkan nyeri, segera dilakukan pengelolaan manajemen nyeri supaya kondisi stroke tidak memburuk.
Kemudian, untuk memperbaiki kecacatan fisik perlu dilakukan fisioterapi apabila kondisi penderita memungkinkan (seperti tekanan darah normal, tidak nyeri kepala).
Target dari fisioterapi adalah mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin sehingga dapat mandiri melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca: Stroke: Perawatan Paska Serangan
Hilman Hilmansyah/Dok. Nova
KOMENTAR