Stroke menyerang mereka yang usianya masih tergolong muda. Gejala stroke dapat dikelompokkan menjadi dua bagian sesuai dengan definisi stroke, yaitu penurunan sebagian fungsi otak. Begini cara mengetahui gejala stroke dan penanganan yang tepat
Gejala ini ditandai dengan kurang fokus penglihatan, sudut bibir tidak simetris, berbicara pelo, kesulitan menelan terutama air, lengan atau dan kaki terasa lemah, pusing berputar dan sulit berkomunikasi.
Kelemahan lengan/tungkai adalah gejala yang paling sering diderita. Gejala penurunan fungsi otak secara menyeluruh ditandai dengan penurunan kesadaran secara mendadak.
Upaya pertolongan pertama bila seseorang menderita gejala stroke seperti yang telah disebutkan di atas adalah segera ke rumah sakit, walaupun gejala tersebut tampak ringan.
Semakin cepat penderita dibawa ke rumah sakit, diharapkan kerusakan sel-sel otaknya semakin dapat dicegah.
Seseorang yang mengeluhkan gejala mendadak seperti kesulitan menelan atau kesadaran menurun tidak diperbolehkan diberi makanan dan minuman.
Hal ini untuk mencegah supaya makanan dan minuman tidak masuk ke paru-paru penderita. Jika seseorang terkena stroke dengan gejala-gejala tersebut, maka penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan rangkaian pemeriksaan fisik.
Di antaranya tekanan darah, denyut nadi, pernapasan suhu tubuh dan pemeriksaan sistem saraf pusat.
Selain pemeriksaan fisik, diperlukan juga pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, rontgen thorax, CT scan otak.
Rangkaian pemeriksaan penunjang tersebut, kecuali CT scan, untuk mengetahui penyebab terjadinya serangan stroke.
CT scan dilakukan untuk mengetahui jenis stroke dan seberapa luas kerusakan otak penderita.
Penanganan Tepat
Tujuan dari pengobatan stroke adalah meminimalkan kerusakan sel-sel otak dan meringankan kecacatan yang telah terjadi.
Alur manajemen stroke akut pertama kali adalah menilai sistem airway, breathing dan circulation (sistem ABC). Bila sistem ABC tidak didapatkan gangguan, tatalaksana dilanjutkan ke manajemen stroke berikutnya.
Cara pengobatan stroke dilakukan dengan memerhatikan jenis strokenya. Pada stroke iskemik dengan onset (tampilan pertama dari gejala) 3 jam pertama dapat dilakukan trombolisis (memasukkan obat pengencer darah secara intravena/infus).
Tidak semua penderita dapat dilakukan trombolisis. Ada beberapa persyaratan medis yang harus dinilai untuk mengetahui perlu atau tidaknya dilakukan trombolisis bagi penderita.
Bila trombolisis tidak dapat dilakukan maka penderita diberikan obat oral (antiplatelet). Pengobatan pada penderita stroke hemoragik adalah menjaga tekanan darah sesuai target dengan memberikan obat antihipertensi. Bisa juga dilakukan tindakan operasi dengan indikasi khusus.
Bila penderita stroke hemoragik ataupun iskemik mengeluhkan nyeri, segera dilakukan pengelolaan manajemen nyeri supaya kondisi stroke tidak memburuk.
Kemudian, untuk memperbaiki kecacatan fisik perlu dilakukan fisioterapi apabila kondisi penderita memungkinkan (seperti tekanan darah normal, tidak nyeri kepala).
Target dari fisioterapi adalah mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin sehingga dapat mandiri melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca: Stroke: Perawatan Paska Serangan
Hilman Hilmansyah/Dok. Nova
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR