Jajanan yang dijual di depan sekolah kian meresahkan orang tua. Pasalnya, kita tidak mengetahui bahan yang digunakan untuk membuat jajanan tersebut. Belum lagi dengan pewarna makanan yang digunakan sebagai campurannya.
Cara ampuh agar anak tak lagi jajan di sekolah adalah dengan membawakan anak bekal dari rumah. Bekal pada dasarnya adalah makanan selingan antara makan pagi menuju makan malam.
"Bekal yang disarankan harus ada karbohidratnya sebagai sumber energi. Kalau bisa ada susunya, karena anak-anak masih dalam pertumbuhan," jelas Ahli Gizi, Sari Sunda Bulan.
Rata-rata anak sangat menyukai susu. Tak ada salahnya membawakan anak susu untuk di minum bersama teman-temannya di waktu istirahatnya di sekolah.
"Tidak apa-apa memberikan susu saat anak butuh camilan di waktu istirahat sekolahnya," tandasnya. Per hari anak minum 2-3 gelas susu masih dikatakan wajar.
Baca: Menu Bekal Sekolah Sehat dan Bergizi Untuk Si Kecil
Sarapan Seral Gandum
Hal lain yang bisa dilakukan supaya anak tak lagi jajan di sekolah adalah dengan membiasakannya sarapan dari rumah. Semangkuk sereal gandum di pagi hari sudah cukup mewakili kebutuhan gizi dan nutrisi anak.
Beberapa orang tua khawatir sereal tidak bisa mewakili kebutuhan anak hingga makan siang tiba. Sehingga orang tua menyiapkan sarapan untuk anak dalam porsi yang banyak agar anak tetap kenyang sampai makan siangnya.
Pemahaman tersebut tidak tepat. "Agar 'nendang' sereal bisa dicampur dengan pisang untuk karbohidratnya," jelasnya lagi.
Boleh saja menambahkan sedikit porsi sereal untuk anak jika dirasa satu porsi seral tidak cukup untuk sarapannya.
"Satu setengah porsi ditambah susu dan pisang sebagai sumber karbohidrat pasti 'nendang' kok."
Baca: Sudah Tahu, Kriteria Menu Tepat Untuk Sarapan Sehat?
Jangan Lupa Buah
Jangan lupa selipkan buah di bekal yang dibawa anak ke sekolah. Kandungan serat dan vitamin yang terdapat dalam buah terbukti bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
Bagaimana kalau anak tak suka buah? Bolehkah menggantinya dengan suplemen pengganti buah yang kini banyak dijual di pasaran.
"80-90% buah terdiri dari air, serat, vitamin A dan C. Tidak bisa digantikan suplemen yang umumnya hanya vitamin C saja."
Selain itu buah memiliki kandungan kimia tumbuhan yang tidak ditemui di suplemen pengganti buah. Dalam kandungan kimia buah itu terdapat antioksidan yang bertugas menangkal radikal bebas.
"Di dalam buah terdapat kimia tumbuhan atau fitokimianya, yaitu anti oksidan, sehingga suplemen tidak bisa menggantikan buah.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR