Tidak dapat dipungkiri jika gadget merupakan salah satu barang wajib yang dimiliki oleh semua orang, termasuk ibu-ibu modern zaman sekarang.
Fungsinya dianggap membantu pekerjaan seorang ibu dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya, mencari resep untuk masakan, belanja, berkomunikasi, dan banyak lagi.
Hal ini pun semakin lama menimbulkan nomophobia, yakni ketakutan yang berlebihan apabila tidak membawa handphone.
Apabila disuruh memilih, ibu modern akan lebih memilih ketinggalan dompet daripada handphonenya.
Baca: Mari Cek, Begini Perubahan Bentuk Kelingking Karena Keseringan Pegang Ponsel
Psikolog Irma Gustiana Andriana memaparkan bahwa gejala nomophobia ini memang sudah banyak menyerang kalangan perempuan modern.
Mereka akan merasa cemas berlebihan apabila tidak membawah gadget atau handphonenya.
“Iya, gejala ini sudah begitu melekat, apalagi untuk perempuan-perempuan millennial. Bagi mereka gadget itu adalah barang wajib yang tidak boleh ketinggalan. Misalnya untuk update informasi, untuk eksis di sosial media,” ungkapnya saat ditemui tim NOVA.id di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta.
Irma pun menjelaskan beberapa ciri yang menandakan bahwa seseorang terkena nomophobia.
Salah satunya adalah kecemasan berlebihan apabila tidak bisa eksis.
“Bagi sebagian orang, hal ini memang sudah menjadi masalah mental atau kejiwaan, ya. Mereka cemas berlebihan. Sedikit-sedikit melihat handphone dan mengecek informasi apa yang sedang hits. Mereka juga cenderung mengekspos postingannya, suka upload foto karena mereka memang pengin eksis dan tidak ketinggalan. Pada akhirnya hal ini pun akan membuat mereka tidak produktif,” jelasnya.
Baca: Mengapa Orang Gemar Curhat Lewat Media Sosial?
Irma juga menambahkan.
“Intinya mereka itu takut banget kalau tidak ada handphone. Seakan-akan handphone itu sudah jadi bagian dari dalam dirinya yang tidak terpisahkan. Makanya kalau gejalanya sudah seperti ini harus segera dibantu dengan terapi dari psikiater,” ungkapnya.
Irma juga menunjukkan beberapa contoh kasus dimana gejala nomophobia ternyata tidak hanya terjadi pada perempuan tetapi juga pada anak-anak.
BACA: Terlalu Sering Main Gadget Bikin Anak Rentan Sakit Tulang Belakang
“Ada contoh kasus dimana anak tidak naik kelas. Saat ditelusuri ternyata anak ini memiliki 13 sosial media. Hal ini membuktikan bahwa kecanduan pada sosial media bisa membuat seseorang tidak produktif karena kecemasan yang berlebihan tersebut,” tutupnya.
Laili Ira Maslakhah/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR