Insomnia merupakan masalah atau gangguan tidur yang saat ini sangat umum diderita oleh kebanyakan orang.
Di kota besar, tekanan pekerjaan yang begitu besar dan faktor-faktor pemicu stres menyebabkan gangguan tidur ini makin banyak dialami.
Selain konsultasi pada dokter atau psikolog dan mendapatkan obat-obatan yang diresepkan, kita juga memiliki pilihan untuk mengonsumsi suplemen.
(Baca: Suplemen Kesehatan Wanita, Pentingkah? Ini Penjelasannya)
Salah satunya adalah suplemen melatonin yang bisa kita dapatkan dengan mudah tanpa resep.
Insomnia sendiri saat ini merupakan kondisi medis yang sangat terpengaruh oleh gaya hidup modern.
Aktivitas harian kita mulai dari mengurus rumah tangga, pekerjaan, dan juga keluarga setiap harinya sangat mempengaruhi tingkat tekanan dan stres.
(Baca: Tips Mengatasi Insomnia Tanpa Konsumsi Obat Tidur)
Tekanan tersebut yang kemudian memicu kecemasan dan depresi, yang menjadi alasan kuat dari gangguan tidur.
Sebenarnya, obat-obatan bukan solusi utama untuk menangani gangguan tidur.
Pada kebanyakan kasus, insomnia dapat diobati dengan mengubah pola hidup kita.
Meskipun tak serta merta mengobati insomnia namun berhasil mencegah insomnia datang lagi.
Targetnya, adalah untuk membiasakan tubuh dan pikiran untuk mengatur secara otomatis waktu istirahat, tanpa dibantu dengan obat-obatan atau bahan kimia apapun.
(Baca: Metode Pengobatan Penyakit Kronis Sesuai Jam Tubuh)
Namun, bila dirasa masih sukar dan belum dapat menghilangkan insomnia, barulah konsultasi pada ahlinya.
Bila memang diperlukan, suplemen melatonin bisa kita gunakan untuk mengatasi insomnia.
Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal yang terdapat di dalam otak kita.
Hormon ini mengatur pola tidur, terutama ritme circadian kita.
(Baca: Bisa Bekerja Hingga Larut Malam Tapi Tetap Segar, Apa Rahasianya?)
Di Amerika Serikat sendiri, melatonin dikategorikan sebagai suplemen makanan dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
Meskipun demikian, dosis yang sangat tinggi dan menimbulkan adiksi atau ketergantungan bisa memiliki efek samping.
Dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi melatonin sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing, biasanya berkisar antara 0,1-0,5 mg setiap satu jam sebelum tidur.
(Baca: Beberapa Hal yang Memengaruhi Dosis Obat)
Kita perlu berhati-hati, bila mengonsumsi dengan dosis yang lebih tinggi daripada yang disarankan, karena bisa memicu kadar melatonin dalam tubuh meningkat hingga 60 kali lipat.
Selain itu, suplemen melatonin tidak disarankan untuk dikonsumsi lebih dari dua bulan, karena bukan merupakan pengobatan jangka panjang.
(Baca: Suka Mengantuk dan Susah Fokus Saat Bekerja? Coba Konsumsi Ini! )
Suplemen melatonin juga bisa memberi efek samping, seperti pusing, sakit kepala, mual, perubahan mood, dan mudah mengantuk di siang hari.
Perlu diingat, selain memiliki berbagai efek samping terutama bila penggunaan dalam jangka panjang atau dosis tinggi, suplemen melatonin sebetulnya belum terbukti secara efektif mengatasi semua jenis insomnia.
(Baca: Kenali 5 Gangguan Tidur: Mengerat Gigi Sampai Makan Makanan Mentah Saat Tidur)
Jenis-jenis gangguan tidur yang bisa diatasi dengan konsumsi suplemen melatonin sendiri misalnya insomnia karena jet lag atau insomnia yang banyak dialami para pekerja modern.
Jangan lupa juga, lebih baik konsultasikan ke dokter dahulu ya, agar kita tahu penanganan yang paling tepat untuk mengatasi gangguan tidur kita.
Sumber : www.scientificamerican.com
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR