Sabun mandi berguna untuk membersihkan kulit dari kotoran. Tapi tak jarang bahan yang terkandung di dalam sabun mandi justru menjadi pemicu timbulnya alergi (alergen). Bahan-bahan apa sajakah itu? Berikut informasi yang dikutip dari situs Howstuffworks.com:
1.Sodium lauryl sulfate (SLS)
SLS adalah bahan yang umum ditemukan dalam sabun atau sampo. SLS adalah sejenis detergen yang berfungsi memecah minyak dan lemak.
Fungsi lain dari bahan ini adalah membuat sabun berbusa ketika digosok ke tubuh
(Baca: Pakai Sabun Bayi, Benarkah Lebih Sehat?)
2. Paraben
Paraben juga merupakan salah satu zat yang digunakan sebagai bahan pembuat sabun, sampo, pasta gigi serta deodoran.
Reaksi alergi bisa muncul jika digunakan terlalu sering.
(Baca : Benarkan Cairan ‘Hand Sanitizer’ Bisa Menggantikan Sabun Tangan?)
3. Blasam peru (myroxylon)
Bahan ini digunakan sebagai campuran sabun, sampo, dan parfum yang membantu memperlambat penguapan.
Jika alergi terhadap bahan ini, gejala reaksi yang paling umum adalah eksim di tangan atau ruam merah di kulit.
4. Wewangian
Bahan wewangian ini biasanya campuran dari ester, aldehid, keton, amina, dan bahan lainnya sehingga sulit untuk menentukan bahan mana yang menimbulkan alergi.
Pewangi sebenarnya tidak berkontribusi terhadap pembersihan kulit, tapi hanya sebagai bahan tambahan. Reaksi alergi yang ditimbulkan adalah kulit kering dan gatal.
Jika setelah mandi kulit menjadi kering, gatal atau muncul ruam-ruam merah, sebaiknya periksa kandungan dari sabun mandi yang digunakan.
Ada kemungkinan salah satu kandungannya bersifat alergen bagi tubuh.
Penulis | : | Kontributor Nova.id |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR