Salah satu tanda yang terlihat dari para penderita kanker adalah kepala yang pelontos.
Meskipun tak semua penderita mengalami kerontokan rambut, tapi hal ini terjadi karena merupakan salah satu efek dari pengobatan kanker.
Efek lain pengobatan kanker adalah timbul rasa mual, rasa kelelahan, indera pendengaran yang berkurang, gairah seks menurun, diare, serta perubahan pada kulit dan kuku.
Namun, yang paling mudah dilihat adalah rambut yang terus rontok.
(Baca: Sindrom Trikotilomania Bikin Perempuan ini Nyaris Botak karena Merontokkan Rambutnya Sendiri)
Nah, pada umumnya terdapat 2 alasan mengapa para pasien kanker umumnya berkepala botak?
Pertama, karena perawatan dan pengobatan kanker yang menyebabkan rambut rapuh dan rontok sehingga para penderita kanker memutuskan untuk membotaki kepalanya.
Obat-obatan dan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker, namun juga bisa merusak akar rambut.
Beberapa pasien tak hanya kehilangan rambut di kepalanya, namun juga bulu-bulu di bagian tubuh lain seperti bulu mata, alis, bulu ketiak, dan pubis.
Kerontokan rambut karena kemoterapi tak berlangsung selamanya, kok.
Setelah 3 hingga 10 bulan dari perawatan dan pengobatan kanker berakhir, maka rambut akan tumbuh lagi.
Rambut mungkin tidak langsung tumbuh dengan normal dan lebat, namun seiring berjalannya waktu rambut akan tumbuh seperti sediakala, bahkan lebih lebat.
(Baca: 3 Tahun Lawan Kanker, Renita Sukardi Baru Seminggu Lalu Jalani Radiasi)
Alasan kedua, adalah para penderita kanker memang dengan sengaja membotaki kepalanya bahkan sebelum efek kanker dan pengobatan mempengaruhi kesuburan rambut.
Banyak pasien yang mengakui bahwa membotakkan kepala sebelum rambut mulai rontok akan membuat perasaan dan psikis lebih stabil.
Selain itu, membotaki rambut sebelum rambut mulai rontok juga lebih mempermudah perawatan, karena kondisi rambut rontok bisa membuat tekanan batin dan membutuhkan waktu ekstra ketika kondisi rambut selalu berantakan.
Meskipun bukan pilihan yang mudah terutama bagi banyak perempuan penderita kanker, kepala pelontos tak perlu disesalkan dan dikhawatirkan.
(Baca: 3 Sosok Artis Indonesia yang Meninggal Akibat Kanker Payudara)
Selain nantinya akan tumbuh lagi, kepercayaan diri dan semangat hidup pun akan terus terjaga bila kita sudah menerima kondisi penyakit kanker yang sedang dialami.
Sumber : www.livescience.com, www.mayoclinic.org, www.self.com
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR